Wednesday 17 June 2009

Jangan Tertipu Ama Pohon Angker




Maaf kalo ada yang kontra dengan apa yang saya tulis, tetapi pengalaman ini merupakan bagian dari perjalanan hidup saya mencari kebenaran.

Pohon besar bahkan jika telah berumur ratusan tahun (di tempat saya kebanyakan pohon beringin) jika itu dipandang dari pemahaman supranatural hampir pasti diidentikkan dengan sesuatu yang keramat, angker, tempat berkumpulnya jin, menyeramkan dan hal-hal senada lainnya.

Dari beberapa anggapan diatas saya hanya sepakat satu saja yaitu pohon besar dan berumur adalah tempat berkumpulnya jin, tetapi bukan berarti keramat, angker apalagi menyeramkan.

Yang menjadi penyebab bangsa jin menjadikan pohon besar dan berumur sebagai tempat paling favorit untuk nongrong di wilayah daratan, disebabkan energi yang dimiliki pohon itu sendiri bukan sebaliknya.

Ini saya pahami setelah bertemu dengan orang-orang yang ahli dan paham mengenai energi baik langsung maupun tidak langsung.

Pohon yang telah berumur jika dijabarkan dengan pengetahuan empat unsur yaitu; tanah, air, api, dan udara, maka sebuah pohon tua selama hidupnya telah menyerap semua unsur pembentuk kehidupan, dimana akarnya menyerap inti bumi dan air dalam proses absorbsi, dahan, ranting, serta dedaunanya menyerap unsur api dari matahari serta angin/udara sebagai proses fotosintesisnya.

Bayangkan, selama berpuluh bahkan ratusan tahun pohon tersebut mengolah keempat unsur kehidupan ini sehingga terpsoses menjadi energi untuk melangsungkan kehidupannya sehingga jika seseorang yang lewat disekitar pohon tadi akan merasakan efek radiasi energinya yang biasanya secara umum terasa bulu kuduk pada berdiri dan seseorang kalah wibawa dibanding pohon besar tersebut.

Inilah rahasianya, mengapa bangsa jin menjadikan pohon-pohon besar menjadi begitu favorit sebagai tempat tinggal atau berkumpul. Dengan energi pohon yang terpancar kuat, berarti juga sebagai pelindung dari aktifitas manusia sebab jika tempat telah menjadi bagian dari aktifitas manusia, bangsa jin akan menghindar dikarenakan secara fitrah kalah sempurna sebagai ciptaan Tuhan.

Nah berdasar pemahaman itu, suatu hari saya bersama sahabat saya yang berprofesi sebagai therapis dan orang sekitar menganggap dia paranormal sedang pulang dari rumah pasien sekitar jam 12 malam. Di perjalanan kami melewati pemakaman yang memang rimbun dengan puluhan pohon beringin besar-besar(diameter rata-rata diatas 1,5 meter). Suasana begitu gelap, gerimis rintik-rintik dan sangat sepi, sebab penduduk sekitar menganggap bahwa tempat itu sangat angker. Teman saya segera membunyikan klakson motor yang kami kendarai, trus saya tanya "mengapa kok bunyikan klakson, sementara ga ada apa-apa?", tapi dia malah balik bertanya "Apa kamu tidak merasakan getaran energi yang sangat kuat?, sehingga saya bunyikan klakson sebagai tanda permisi...", seketika itu saya suruh teman saya untuk menghentikan motor, tapi dia tidak mau, saya dikatakan sudah gila apa?

Sesampainya di rumah teman, saya ceritakan pemahaman saya seperti diatas, eh... malah dianya ngotot ajak balik ke tempat tersebut, berhubung dah dini hari dan besok juga akan melewati tempat tersebut, jadi ya ditunda untuk istirahat.

Besok harinya, sebelum ke tempat pasien, kami singgah dipemakaman itu dan sekaligus membuktikan pada teman saya, kalo pancaran energi itu memang benar-benar dari pohon bukan dari yang lain, sehingga dengan pemahaman dan tehnik mengenai energi, kami melakukan sedikit dialog energi dengan pepohonan tua tersebut agar melakukan limpahan energi ke tubuh kami.

Saking asyiknya ga terasa hari menjelang petang dan teringat perjalanan ke tempat pasien yang masih lumayan jauh sehingga kami hentikan proses penyerapan energi pepohonan tersebut dan melanjutkan perjalanan.

Ternyata sungguh diluar dugaan, dengan aktifitas penyerapan energi, proses terapi ke pasien terasa begitu mencengangkan, yang biasanya orang stroke dengan lumpuh sebelah itu baru terlihat perkembangannya diatas dua minggu terapi energi, eh.. dengan dua hari hasilnya sama.

Selama perjalanan pulang, kami begitu merasa surprise dengan kejadian ini, dan ketika sampai di pemakaman yang rimbun itu sekitar hampir jam 1 dinihari, dia kok ga ngidupin klakson lagi trus saya tanya "loh kok ga diklakson lagi?", dia jawab dengan kesal "dasar ...(kata-kata kotor) kenapa ga dari dulu kamu beritahu itu, jadi selama ini saya dikibulin sama anggapan bahwa itu dari bangsa jin, sekarang saya ga ngerasa sebegitu kuat energinya, tapi masih ada tekanan dikit", trus saya timpalin "coba tiga kali aja kita serap energi disini, Insyaalloh dah ga kerasa lagi tekanan energinya, sebab posisi dah kebalik, kita yang energinya lebih kuat dibanding pepohonan tadi".

Memang setelah beberapa kali kami melakukan penyerapan energi di tempat itu, setiap lewat energinya seakan melemah, sehingga sampai saat ini dimana ada pohon besar yang kata orang sekitar angker justru kami menikmati kelimpahan energi dari pohon-pohon itu. Dan Alhamdulillah hingga saat ini dengan aktifitas serap-meyerap tersebut belum ada kejadian yang tidak nyaman dalam kehidupan saya dan teman saya tesebut, bahkan dengan penyembuhan menggunakan pohon yang cukup berumur telah membawa tetangga saya yang terkena penyakit hepatitis akut diberi kesembuhan paripurna oleh sang Maha Kuasa.




Klik dibawah untuk lebih lengkap

No comments:

Post a Comment