Tuesday 7 April 2009

Menumbuhkan dan Mempertahankan Kreativitas di Tempat Kerja


Kreativitas dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui berbagai pelatihan dan penciptaan suasana yang kondusif di lingkungan kerja. Caranya?

Gelombang PHK dengan alasan efisiensi kini melanda dunia, tidak hanya di Indonesia. Perusahaan otomotif tertua di dunia, General Motor (GM), misalnya, melakukan PHK terhadap 25.000 pekerjanya di Amerika Serikat hingga tahun 2008. Di sisi lain, Toyota Motor malah merencanakan membuka satu pabrik baru setiap tahun serta menyerap sekitar 2.500 pekerja untuk mengisi pabrik-pabrik tersebut.

Apa yang menyebabkan kegagalan GM dan, sebaliknya, keberhasilan Toyota Motor? Jawabannya tak lain adalah “inovasi tiada henti”. Secara tegas Toyota membangun budaya kreatif dan menerapkan motto: “Inovasi atau Mati”. Maka, tak heran bila perusahaan asal Jepang ini makin merajalela menguasai industri otomotif dunia.

Dalam pandangan Managing Partner HR Excellency Anthony Dio Martin, inovasi memiliki daya penetrasi ke semua lini proses di perusahaan. “Seperti dalam hal perancangan layout ruang kerja, proses desain Standard Operating Procedure (SOP), pengambilan keputusan harian, hingga pencetusan ide produk, semuanya dilandasi dengan berpikir kreatif,” katanya mencontohkan.

Jika demikian, kreativitas adalah sesuatu yang sangat luas penerapannya. Secara sederhana, J.S. Bruner mendefinisikan kreativitas dalam bukunya Toward a Theory of Instruction sebagai “kejutan yang efektif”, di mana hasilnya adalah sesuatu (bisa produk atau gagasan) yang mengejutkan. Misalnya, karena baru, belum pernah ada, belum pernah terpikirkan, dan unik.

Sementara Newel, Shaw, dan Simon dalam penelitian ilmiah yang berjudul The Process of Creative Thinking mendefinisikan kreativitas sebagai salah satu dari tiga unsur, yaitu melihat dengan sudut pandang (perspektif) yang baru, menemukan hubungan baru, membentuk kombinasi baru dari objek, konsep, atau fenomena.

Apapun definisinya, Arman Hakin Nasution dalam bukunya Creative Thinking, How to Get Success in Your Future Career menyimpulkan, kreativitas adalah kemampuan untuk mencapai kekuatan menarik sebuah ide dari diri Anda melalui tahapan awal berupa pengamatan terhadap kondisi sekeliling.

Anthony berpendapat, kreativitas di perusahaan lebih berorientasi kepada pengambilan keputusan kreatif untuk menghadapi berbagai tantangan organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Karena itu ia menyarankan setiap karyawan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan kreatif baik secara individu maupun kolektif, yang akhirnya berujung pada inovasi. “Sebuah ide harus berakhir dengan implementasi. Proses berpikir kreatif bisa ditumbuhkan dan diintegrasikan dalam budaya perusahaan,” ujarnya yakin.

Untuk menumbuhkan kreativitas dalam diri karyawan, Anthony memaparkan, pendekatan sekali tembak melalui pelatihan, training, atau seminar saja tidak cukup. Paling tidak dibutuhkan tiga elemen penting, yakni fondasi, proses, dan reward.

Dijelaskannya, hal mendasar yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang kreatif adalah dukungan dari top management. “Tanpa dukungan leadership, kreativitas hanya tumbuh secara sporadis. Bisa jadi, kreativitas karyawan akan dianggap sebagai ancaman atau kekonyolan,” ujarnya seraya menambahkan, akan lebih bagus bila inovasi menjadi bagian dari visi-misi perusahaan. ”Inilah yang akan menumbuhkan kreativitas SDM di perusahaan,” katanya.

Sementara itu, yang dimaksud proses oleh Anthony adalah aktivitas berkelanjutan yang diarahkan bagi pertumbuhan dan pelestarian kreativitas. Manifestasinya bisa beragam, mulai dari pelatihan kreativitas internal/eksternal, pengambilan keputusan dengan cara-cara kreatif (misalnya brainstorming dalam meeting), pengadaan kotak ide bagi karyawan, majalah dinding, dan lingkungan yang inovatif.

Sedangkan reward adalah hal penting dalam pembentukan budaya kreatif atau bisa disebut penguatan (reinforcement). Menurutnya, SDM kreatif di perusahaan sudah selayaknya diberi insentif namun tidak melulu berupa uang. “Ini bisa menjadi cara ampuh untuk mengabarkan ke seluruh perusahaan bahwa menjadi kreatif adalah bagian dari Key Performance Indicator (KPI) yang menentukan penilaian kinerja,” ungkapnya.

Jika semua elemen itu bisa diwujudkan, sebuah perusahaan boleh dibilang mumpuni dalam menumbuhkan dan melanggengkan kreativitas karyawan. “Kata kuncinya adalah “kesinambungan”, sehingga kreativitas bukan semata-mata acara kagetan di perusahaan, melainkan terintegrasi dalam budaya perusahaan,” tutur Anthony.

Pakar kreativitas dan inovasi, Dennis Sherwood, merangkum dalam bukunya Smart Things to Know About Innovation & Creativity beberapa ciri lingkungan perusahaan yang konvensional dan inovasional (Lihat tabel 1 dan 2). “Menciptakan lingkungan perusahaan yang inovasional merupakan satu proses yang harus didukung oleh aspek fondasi dan reward,” ujar Anthony menegaskan.

Sementara itu, founder FMC --lembaga nirlaba-- Hendrik Lim menyatakan, kreativitas dapat ditumbuhkan dalam diri setiap orang. Pertanyaannya, apakah orang tersebut mau atau tidak? Kalau orang itu tidak kreatif, ia akan menghasilkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Sementara orang kreatif berpikir tentang sesuatu yang orang lain tidak pikirkan, tidak mampu, tapi justru dibutuhkan.

Hendrik menilai, berpikir kreatif bukan sekadar pintar secara intelektual tetapi harus dibarengi kecerdasan empatik. Kita tentu sering melihat air mineral yang dikemas dalam kemasan botol kecil. Menurut Hendrik, itu merupakan salah satu contoh di mana ada seseorang yang berpikir tentang orang lain. “Bila sedang bepergian jauh, kita ingin membawa sesuatu yang praktis untuk dibawa,” ujarnya.

Hendrik berpendapat, pemikiran seperti itu tidak muncul secara tiba-tiba. “Butuh kemauan kuat untuk berpikir dan mengamati apa yang orang butuhkan. Itu semua butuh perhitungan yang jelas, baru bertindak. Ibarat menjual kaos, kita harus melihat marketnya, baru membuat dalam jumlah banyak sesuai jumlah peminat,” katanya.

Yang menjadi masalah, lanjutnya, seringkali kita merasa sulit atau mandek dalam mencari ide-ide atau gagasan kreatif. Bahkan, untuk mendapatkan sebuah ide saja, rasanya otak ini sudah buntu. Apakah itu berarti bahwa kita tidak kreatif? “Memang, lingkungan sangat penting untuk membentuk atmosfer yang mendukung kreativitas, entah untuk urusan pekerjaan maupun kesenangan,” tutur Hendrik mengakui. Di luar itu, ia menambahkan, untuk menjadi kreatif seseorang harus memiliki kemampuan untuk fokus pada pekerjaan serta tidak takut pada penolakan dan kritik.

Iklim kompetisi juga perlu diajarkan pada setiap individu di korporasi. Mengapa? Hendrik yakin kompetisi dapat menumbuhkan kreativitas seseorang. Misalnya, sistem bonus yang diberikan kepada setiap individu yang mengerjakan tugasnya lebih baik dari yang lain. Dengan begitu, SDM lain pun akan terpacu untuk mengerjakan tugas-tugasnya lebih baik lagi.

Hendrik menegaskan, setiap orang dapat menjadi kreatif asalkan mereka mau. Biasanya, orang kreatif mencintai pekerjaannya. “Jika seseorang tidak menyukai pekerjaannya, kreativitas agak sulit ditumbuhkan,” ungkapnya.


Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......

Harapan yang harus kita miliki!!!

Sejak dilahirkan semua orang memiliki harapannya sendiri, bahkan sebuah embrio pun punya harapan Untuk dilahirkan menjadi manusia, setelah lahir bayi sekalipun punya harapan untuk hidup bahagia. Kita semua mempunyai cita-cita, dan diiringi cita-cita atau impian menjadi sukses kita akan akan berfikir mengenai harapan untuk menjadi sukses. Kita harus hidup dengan harapan, Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Harapan atau dalam bahasa Arab ar raja’, jangan pernah kita remehkan. Meski ia tidak nampak tapi sebetulnya ia adalah kekuatan yang amat besar. Dengan harapan, kita bisa melakukan apa yang kita mau. Kita juga mau menunggu sepanjang apapun itu jika masih ada harapan di hati.

Sikap apatis, hopeless, putus asa, putus harapan, adalah bagian yang wajar dari kita sebagai manusia, tidak ada yang salah, normal saja. Tetapi terus menerus memelihara sikap tersebut adalah salah besar. Seharusnya kita tetap optimis, tetap penuh harapan, suatu saat akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Memang betul, kenyataan belum tentu sesuai harapan. Teapi yang pasti kalau kita terus menerus putus asa, apatis, keadaan tidak akan berubah menjadi lebih baik.Harapan ada bermacam-macam bentuk… ada harapan yang dapat diterima oleh akal sehat, sampai harapan yang muncul dari hayalan dan fantasi yang tercipta dari pikirannya sendiri. Ada juga harapan yang kesannya tidak mungkin terjadi tetapi dapat terjadi dan terwujud. Banyak pekerjaan besar bisa diselesaikan oleh sedikit orang karena adanya harapan. Harapan mengembangkan ketekunan dan sikap pantang menyerah, Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.

Harapan itu akan datang kalau kita memang punya kesempatan. Begitulah biasanya orang-orang berbicara tentang harapan. Menurut kebanyakan orang, harapan itu akan ada kalau kita memang punya kesempatan. Misal, remaja yang di kelasnya cerdas, punya fasilitas belajar yang lengkap, akan mudah jadi juara kelas dibandingkan teman-temannya yang lain. Sama seperti dalam peperangan, biasanya pasukan yang persenjataannya komplit, jumlah personilnya lebih banyak, selalu punya kesempatan untuk menang lebih besar. Tapi ada faktor yang dapat membuat kita berhasil yaitu harapan ,faktor yang bisa membuat kita sedemikian kuat adalah karena punya harapan yang tinggi.

Harapan memang bukan segalanya, tapi dia adalah awal dari segalanya. Maka oleh sebab itu, kita tak boleh berhenti untuk berharap. Kita tak boleh kehilangan keyakinan bahwa hasil yang kita dapatkan sesungguhnya berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan. Dan salah satu usaha itu adalah memantapkan fondasi bangunan harapan kita. Kenyataannya, kita sering kehilangan pegangan ketika kita kehilangan harapan. Begitu harapan itu sirna, tiba-tiba saja kita kehilangan energi yang menghidupi semua aktivitas kita. memiliki harapan adalah pengalaman emosi yang sangat manusiawi. Lahir dari proses tak sadar disaat menvisualisasikan tujuan, lalu dalam sepersekian detik terbentuklah satu keinginan harapan dapat melahirkan motivasi.

Harapan ialah keinginan yang ingin dicapai oleh hati kita dan harapan adalah sesuatu yang membuat kita biasanya bertahan didalam rintangan harapan adalah sesuatu yang menakjubkan. harapan akan membuat kita tetap tegak dan menatap jauh ke depan saat begitu banyak tantangan yang kita hadapi. harapan akan menunjukan arah kepada kaki-kaki kita walaupun kita tidak dapat melihat jejak-jejak. harapan ialah keinginan yang ingin dicapai oleh hati kita dan harapan adalah sesuatu yang membuat kita biasanya bertahan didalam rintangan, harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang, Kita belajar memupuk harapan dengan cara yang sama kita belajar berjalan, langkah demi langkah.

Tapi hati-hati bila memiliki harapan yang terlampau besar kareana harapan akan berubah menjadi rasa cemas, dan membuat lemas, bila yang dijadikan tujuan bernilai besar sementara potensi untuk mencapainya kecil. Rencana besar, namun dari awal sudah bisa dipastikan tak akan terpenuhi. Maka lambat laun siapapun akan menarik diri, melepaskan semua yang semula sangat diharapkannya. Maka, rawatlah harapan yang ada, sebab harapan memberi energi positif dan hasrat untuk terus “hidup”. Hidup terasa memiliki target, lalu setiap penggalan pengalaman adalah tahapan menuju kepada tujuan akhir itu. Aturlah cara berharap, karena harapan yang berlebihan hanya akan meninggalkan jejak frustasi, membangun sensitivitas yang tidak rasional, lalu melemahkan motivasi.

Harapan adalah suatu yang sangat penting yang membuat kita terus maju ketika segala sesuatu terasa sulit. Ketika tidak ada harapan, manusia akan binasa.harapan bahwa dalam setiap masalah pasti ada pelajaran yang bisa kita petik sehingga kita bisa menjadi orang yang lebih baik bijak. Harapan bahwa dalam diri setiap dari kita ada potensi-potensi yang akan mengantar kita menuju impian kita. Harapan bahwa apapun yang kita impikan pasti bisa kita raih. Perubahan-perubahan yang telah dicapai dan dinikmati selama ini tak terlepas dari harapan-harapan yang dimiliki sebahagian manusia sebelumnya. Seperti halnya listrik yang merupakan harapan dan upaya segelintir orang di masa lampau. Dengan demikian, yang memiliki harapan adalah manusia optimis.

Bila harapan itu tidak dapat terwujud tidak perlu patah semangat, dan dapat menerima realitas hidup dengan tetap berjalan pada keindahan, ketenangan, kedamaian dan tetap semangat memunculkan harapan-harapan yang baru,Jangan pernah berhenti berharap! Selalu ada jalan keluar yang lebih baik. Karena harapan adalah anugerah dari Sang Pencipta yang disisipkan dalam hati setiap umat manusia. Sekali kita kehilangan harapan, kita akan kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia, Jadi terus memiliki harapan adalah sebuah langkah awal anda untuk menggapai Sukes.


"HArapan, Harus Kita miliki Untuk Hidup Dan Kehidupan Kita"

"Berharap bukan berarti menjadi pemimpi, berharap tanpa harus melekati"




Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......