Wednesday 4 February 2009

Sebuah Awal

The Menthoks (Angsa)
rasanya semakin banyak orang yang ingin mengenal saya lebih dalam nih, hehehe narsis banget, tapi betul loo, banyak email yang masuk dan menyatakan mereka ingin mengenal saya sebenernya wujudnya kayak apa see, kayak manusia ato kayak "nyet. kata mbok'e sich lebih kearah penampakan karena anaknya yang satu ini udah jarang pulang, jarang mandi,jarang gosok gigi, akhirnya sukses itemnya, heheheheh tapi tetep keren koq

ok,langsung aja pada 4 Desember 1980 disebuah rumah sakit pemerintah disurabaya, setelah penantian panjang kurang lebih 2tahun dalam kandungan ( eh nggak ding!) poko'nya 2 minggu seorang ibu muda nginep diRS tersebut untuk proses persalinan, nah yang bikin jengkel adalah ni anak udah waktunya nongol tapi masih belum mau nongol juga( betah kayaknya!), hingga dua minggu, bussyeeet (katanya makin lama di kandungan, tititnya makin besar ya...), hingga suatu ketika diiringi dengan suara gemuruh petir, hujan deras, gunung memuntahkan lahar, matahari terbit dari barat ( kayaknya jangan dulu dee... masih belum puas nikmatin hidup hehehehe) lahirnya sesosok anak yang lahir dengan perawakan kayak raksasa dan untuk mengubah menjadi manusia normal tu anak harus dimasukin ke kawah candradimuka ( bentar2 kayaknya salah cerita ni, klo ini kisah Gatutkaca ) tapi bener lo di waktu ashar bersamaan dengan kumandang adzan lahirlah seorang anak yang imut, cute, baik hati dan tidak sombong dengan sempurna.

hidup sempurna di sebuah rumah kontrakan dimasa kecil membuat si anak menjadi pendiem banget ( saking diemnya sampe2 pu'pup aja ndak ngomong ),maklum di lokasi itu semua orang menggunakan bahasa jawa yang halus banget kayak kulitnya luna maya:D, nah gimana si anak bisa ngomong sama orang2 disitu kalo semasa dalam kandungan di tidak lulus tes bahasa jawaaaaa.....

hingga sekolah dasar tu anak tetep pendiem, hingga sekolah mengadakan acara perpisahan buat kelas 6 SD itu, kepala sekolahpun meminta adek2 kelas untuk memberikan pertunjukan yang menarik untuk kenang2an.

waktu itu anak itu baru kelas 5 SD, dia bersama teman SDnya Nanang, Adi dan Heru ( tu sahabat pertama looo... walopun udah ndak tau dimana rimbanya kini, semoga kalian tenang di alam kalian, haahahahahahahha....)

'keng ( panggilan kesayangan dari Mbok'ku dan ditirukan teman2ku, Rezeek!) ... tadi km dengar gak kata bu sriatun ( kepala sekolah = setelah berusaha mengingat dengan keras ) kata Nanang, maklum dulu otakku masih prosesor 286 jadi lemoot banget.

"kenapa nang" sahutku sambil makan pentol,

"tadi kelas 5 khan diminta untuk bikin pertunjukan untuk perpisahan kelas 6, ingat gak?",

" enaknya bikin pertunjukan apa yaaa..." heru menyahut sekenanya " apa kuda lumping!!",
( dasar heru anak ponorogo, bangga banget ama reok coba dia dari irian bisa2 kita semua disuruh nari "koteka", gandul - gandul kayak sincan ),

" gimana kalo sulap, aku bisa sulap lho .. "kata Adi.

dengan mulut penuh saos kutanya dia " sulap apa yang bisa kamu lakuin 'di, terbang, ambil kelinci dari topi, ambil perkutut dari baju, sudah biasa 'di, yang laen po'o, yang orang laen belum bisa, pasti akan ada kesan yang gimana gitu....",

" emang ada??" tanya adi.
" ada klo mau en bisa",

" eh .. eh misalnya sulap menghidupkan orang mati gimana?"tanya Nanang,

" Emang Kamu MAU MATIII DULU NANTI TAK HIDUPIN, KALAU GAGAL Ya Selamat Kamu sukses mematahkan sulapnya adi, gimana?" sahutku " gundulmu "

setelah berdebat dengan tak tentu arah akhirnya diputuskan secara mufakat melalui pemilu 1 RT dan didapat bahwa kita berempat bakal ngeluarkan NARI MENTHOK .... gubrak ... jadi malu kalo ingat posisi badan agak bungkuk sambil mengangguk angguk, wakkakakakakakakak kapoooook!!!

yang pengen tau lagu menthok menthok klik sini

duuuh maaak!! udah dilihat semua kelas dari kelas 1 - 6 dengan jumlah 600 pasang mata ditambah guru2 100 pasang mata ditambah wali murid, waduuuuuh maluuuuuuuu banget bahkan sampe lulus SD kami dipanggil 4 Menthok dari SDN Gubeng.. hiks..hiks..hiks..hiks jadi mo nangis ingat masa2 itu bukan karena terharu tapi sedih kalo ingat guru2 salah absen dengan mengira melihat kami dikelas padahal cuma ada "Menthok" milik pak bon.

Kegilaan Genk The Menthoks
bangga, sedih, malu, keren dicampur jadi satu diperasaan kami berempat, hingga membawa kami kepada persahabatan yang kental kayak susu, hhehehehehehe

jadi ingat cerita ketika ada acara Pasar Malam, lokasinya di Lapangan Sepak Bola, berempat sehabis shalat isya kami berangkat ke target. target kami malam ini adalah menikmati semua wahana yang ada tanpa rasa bayar ( Gratis, alias nyelinap alias maling alias ah ndak tau ah ...)

setelah semua wahana dirasakan mulai Tong Edan, ombak laut, komedi putar ( hehehehe ...) akhirnya ingin melihat Rumah Hantu, karena gratis kami pun menyelinap ke samping bangunan itu, untung bangunannya semi permanen jadi kami bisa menerobos lewat celah2 dibawah, dan yup kami berhasil masuk, disitu kami baru sadar bahwa Rumah Hantu hanya permainan pengelola permainan padahal sebelumnya kami ribut sendiri

" didalamnya ada kuntilanak katanya terbang2" kata Adi

" ndak itu thok!, tapi ada tengkorak yang joget2" Sahut Heru

" malah katanya ada gendruwo... lagi senam aerobik sama ibu RT sebelah" sahutku
( Kayaknya gendruwonya mau diet, hehehheheeh )

" Uiiiiihh......sereeeeeeeem"

back to topic, mengendap2 kami melihat benang2 yang menghubungkan boneka satu dengan yang laen.

sampai suatu peristiwa membuat kami lari terbirit birit, karena kita berjalan sambil merangkak maka tanpa sengaja tangan kami berempat memegang tokai, iiihhhhh kami berteriak dengan kencang dan lari sekencang kencangnya

itulah hantu yang bener2 menakutkan kami

hingga saat kelulusan rasanya semua penderitaan dan cobaan yang kami lalui selesai, walopun penderitaanku tidak berhenti disitu, karena masuk SMP adalah lobang kedua bagiku


ok dech besok lagi ja ceritanya,


Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......