Monday 27 April 2009

Wayang - Gunungan


Tahukah anda tentang wayang? rasanya hampir seluruh orang indonesia tahu yang namanya wayang, baik wayang kulit maupun wayang orang, eemmmm... sebenernya tulisan ini saya buat karena diskusi dengan Guru saya, awalnya saya hanya bertanya tentang filsafat yang terkandung dalam sebuah "gunungan" dan dia pun berkata yang mendalam tentang wayang secara keseluruhan.

kalo pun ada kurangnya saya mohon maaf, karena tulisan ini hanya dari seorang manusia bodoh yang mencoba menarik kesimpulan dari kebudayaan nenek moyang,

Gunungan
Berikut ini adalah penjelasan Gunungan oleh Drs. R. Soetarno AK, Ensiklopedia Wayang, Dahara Prize, Cetakan Keempat, 1994.

Gunungan adalah wayang berbentuk gambar gunung beserta isinya. Di bawahnya terdapat gambar pintu gerbang yang dijaga oleh dua raksasa yang memegang pedang dan perisai. Itu melambangkan pintu gerbang istana , dan pada waktu dimainkan gunungan dipergunakan sebagai istana. Di sebelah atas gunung terdapat pohon kayu yang dibelit oleh seekor ular naga.

Dalam gunungan tersebut terdapat juga gambar berbagai binatang hutan. Gambar secara keseluruhan menggambarkan keadaan di dalam hutan belantara.

Gunungan melambangkan keadaan dunia beserta isinya. Sebelum wayang dimainkan, Gunungan ditancapkan di tengah-tengah layar, condong sedikit ke kanan yang berarti bahwa lakon wayang belum dimulai, bagaikan dunia yang belum beriwayat. Setelah dimainkan, Gunungan dicabut, dijajarkan di sebelah kanan.

Gunungan dipakai juga sebagai tanda akan bergantinya lakon/tahapan cerita. Untuk itu gunungan ditancapkan di tengah-tengah condong ke kiri. Selain itu Gunungan digunakan juga untuk melambangkan api atau angin. Dalam hal ini Gunungan dibalik, di sebaliknya hanya terdapat cat merah-merah, dan warna inilah yang melambangkan api.

Gunungan juga dipergunakan untuk melambangkan hutan rimba, dan dimainkan pada waktu adegan rampogan, tentara yang siap siaga dengan bermacam senjata. Dalam hal ini Gunungan bisa berperan sebagai tanah, hutan rimba, jalanan dan sebagainya, yakni mengikuti dialog dari Dalang. Setelah lakon selesai, Gunungan ditancapkan lagi di tengah-tengah layar, melambangkan bahwa cerita sudah tamat.

Gunungan ada dua macam, yaitu Gunungan Gapuran dan Gunungan Blumbangan. Gunungan Blumbangan digubah oleh Sunan Kalijaga dalam zaman Kerajaan Demak. Kemudia pada zaman Kartasura digubah lagi dengan adanya Gunungan Gapuran. Gunungan dalam istilah pewayangan disebut Kayon. Kayon berasal dari kata Kayun. Gunungan mengandung ajaran filsafat yang tinggi, yaitu ajaran mengenai kebijaksanaan. Semua itu mengandung makna bahwa lakon dalam wayang berisikan pelajaran yang tinggi nilainya. Hal ini berarti bahwa pertunjukan wayang juga berisi pertunjukan wayang juga berisi ajaran filsafat yang tinggi

Dalam Gunungan terdapat gambaran tentang air, api, angin dan tanah. Gunungan mewakili lima unsur alam, yaitu tanah, air, api, angin dan ruang. Semua benda di alam ini merupakan kombinasi dari kelima unsur tersebut. Pada saat pagelaran wayang, sebelumnya hanya ada layar putih saja dengan Gunungan yang berada di tengah-tengahnya. Setelah Gunungan dimainkan dan kelima unsur tersebut membentuk alam, maka dimulailah cerita kehidupan di alam ini. Karena cerita berfokus pada istana, maka Gunungan Blumbangan gubahan Sunan Kalijaga pada waktu Kerajaan Demak diubah menjadi Gunungan Gapuran pada waktu Kerajaan berpusat di Kartasura. Pada setiap babak yang biasanya diawali dengan penggambaran suasana istana, maka Gunungan dimainkan. Demikian pula pada saat terjadi keributan misalnya amukan api atau gelombang samudera, Gunungan dengan posisi disebaliknya dimainkan. Setelah selesai maka Gunungan kembali diletakkan di tengah layar. Setelah pralaya maka setiap orang akan kembali kepada unsur-unsur alaminya.

Dalam setiap babak kehidupan mulai dari lahir sampai mati para leluhur mengingatkan perlunya kesadaan untuk memahami sangkan paraning dumadi, asal muasal kehidupan. Manusia ini asalnya dari Gusti Kang Murbeng Gesang, Yang Maha Pemberi Kehidupan, melalui lima unsur alami dan akhirnya kembali juga kepada lima unsur alami dan bersatu dengan Yang Maha Kuasa. Itulah mengapa setiap babak selalu diawali dan diakhiri dengan dimainkannya Gunungan oleh sang Dalang. Segala sesuatu diiawali dengan kelahiran, kemudian jagad gumelar, dunia terkembang dan diakhiri dengan jagad ginulung, dunia tergulung dan musnah. Di dunia ini tidak ada yang abadi.

Dua penjaga Raksasa Dwarapala di depan istana dalam Gunungan, juga selalu terdapat dalam dua sosok arca di depan gerbang istana. Dua raksasa yang bernama Jaya dan Wijaya juga diabadikan sebagai nama pegunungan di Papua sebagai pintu gerbang Indonesia dari sebelah timur.

Mereka adalah penjaga gerbang setia di Vaikuntha, Istana Wisnu. Dikisahkan Wisnu ingin suasana tak terganggu saat berdua dengan istrinya Lakshmi. Jaya dan Wijaya diinstruksikan untuk tidak mengizinkan semua pengunjung masuk. Empat tamu telah mempunyai janji untuk bertemu dengan Wisnu, akan tetapi Jaya dan Wijaya menolak mereka masuk ke dalam istana. Ke empat tamu tersebut marah dan memberi kutukan bahwa ke dua raksasa penjaga tersebut akan turun di dunia dan lahir dua belas kali sebagai musuh Wisnu.

Setelah selesai kejadian, Wisnu datang dan mengatakan bahwa mereka cukup lahir tiga kali sebagai musuh Wisnu dan akan kembali lagi bersama Wisnu. Jalan yang biasa ditempuh manusia untuk Jumbuh Kawula Gusti, bertemu dengan Gusti adalah dengan jalan berbuat kebaikan, dharma. Jalan Jaya dan Wijaya adalah jalan pintas tercepat, setiap saat dalam kehidupannya di dunia mereka hanya berpikir tentang musuhnya yaitu Wisnu, tak ada waktu senggangpun tanpa berpikir tentang Wisnu musuhnya.

Jaya dan Wijaya pertama kali lahir sebagai saudara kembar iblis, Hiranyaksha dan Hiranyakashipu yang dibunuh oleh Prahlada sebagai titisan Wisnu. Jaya dan Wijaya kemudian mengambil kelahiran kedua sebagai Rahwana dan Kumbhakarna, yang terbunuh oleh Sri Rama sebagai titisan Wisnu juga. Akhirnya, Jaya dan Wijaya lahir sebagai Shishupal dan Dantavakra dan dibunuh oleh Wisnu yang menitis sebagai Sri Krishna.

Dalam Gunungan terdapat gambaran tentang hutan tanaman dan binatang.
Jutaan tahun sebelum manusia hadir, bumi telah dipersiapkan melalui mekanisme alam semesta. Bumi terpilih sebagai lokasi yang ideal untuk kehadiran berbagai tumbuh-tumbuhan, fauna-flora dan manusia serta makhluk-makhluk yang kita tidak mengetahuinya.

Di mulai dengan tumbuh-tumbuhan yang bersel satu sedikit demi sedikit pertumbuhan tanam-tanaman berevolusi ke wujud-wujud yang lebih sempurna, baru kemudian hadir fauna, dan jutaan tahun kemudian hadir manusia dari suatu ekosistem yang saling menunjang, saling membutuhkan, semuanya lestari, berkesinambungan, yang kita sebut dengan suatu kesatuan.

Suatu teknologi yang sangat menakjubkan, setiap bentuk warna, dari suatu tumbuh-tumbuhan bermanfaat berbeda suatu dengan yang lainnya. Juga berbagai cabang, ranting, akar, umbi-umbian dari sesuatu tanamanpun berbeda-beda manfaatnya. Diperlukakan kurun waktu yang panjang untuk mempelajari semuanya. Leluhur kita bahkan menyimbolkan berbagai buah-buahan sebagai persembahan yang sakral bagi Yang Maha Kuasa. Kekuatan tanaman disebut Sri ( Yang Maha Agung), agar umat manusia mau mengikuti hukum alam dengan menyantap tanaman sebagai sumber energi, obat-obatan, gizi, protein, vitamin dan lain-lainnya.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa kata sayur dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Sansekerta ayur yang berarti tumbuh-tumbuhan yang menyehatkan atau yang bermanfaat bagi umat manusia. Ilmu mengenai kesehatan yang dihasilkan oleh berbagai tumbuh-tumbuhan ini sudah hadir ribuan tahun yang lalu dengan nama Ayur-veda. Para ahli kesehatan meneliti berbagai manfaat dari berbagai tumbuh-tumbahan yang hadir di berbagai belahan bumi, dan berbagai topografi dan iklim yang berbeda-beda.

Manusia perlu sadar bahwa di dalam dirinya masih tersisa nafsu kebinatangan. Kebutuhan makan-minum, kenyamanan dan seks dalam diri binatang juga masih ada dalam diri manusia. Manusia harus meningkatkan harkat dirinya dengan sifat kasih dan ketidak terikatan terhadap dunia. Hidupnya hanya untuk berbakti dan melayani sesama. Alam semesta ini juga tidak mempunyai pamrih kecuali sekedar berbakti dan melayani makhluk hidup.

Pada hakikatnya Gunungan memuat ajaran agar manusia meneladani alam dan bertindak selaras dengan alam.

Ajaran Astabrata dari Rama kepada Wibisana pada hakikatnya adalah pelajaran bagi manusia agar meneladani tindakan alam. Rama memberi nasehat kepada Wibisana, agar: Meniru sifat Matahari, Bulan, Bintang, Awan, Bumi, Samudera, Api dan Angin. Ke delapan unsur alam tersebut semuanya bertindak sesuai kodratnya. Mereka hanya sibuk bekerja menjalankan tugas dari Yang Maha Kuasa saja. Inilah contoh dari alam semesta yang bersifat kasih, hanya memberi, tanpa membeda-bedakan, dan tanpa pamrih sedikit pun juga.

Tanaman dan hewan pun memberikan banyak persembahan kepada makhluk lainnya. Lebah membuat madu jauh melebihi kebutuhannya untuk makan di luar musim bunga. Bahkan lebah menjaga kemurnian madunya yang sebagian besar justru dipersembahkan kepada manusia. Ayam bertelur sebutir setiap hari, dan tidak semuanya dipergunakan untuk meneruskan kelangsungan jenisnya. Sapi juga memproduksi susu melebihi kebutuhan untuk anak-anaknya. Padi di sawah menghasilkan butir-butir gabah yang jauh melebihi kepentingan untuk mempertahankan kelangsungan kehidupan kelompoknya. Pohon mangga juga menghasilkan buah mangga yang jauh lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengembangkan jenisnya. Pohon singkong memberikan pucuk daunnya untuk dimakan manusia, akar ubinya pun juga dipersembahkan, mereka menumbuhkan singkong generasi baru dari sisa batang yang dibuang. Sifat alami alam adalah penuh kasih dan ebih banyak memberi kepada makhluk lainnya.
Sugeng Darmanto
Need Komentar .... supaya lebih baik

Baca Lebih Lengkap Disini......

Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan isenangi teman dan tetangganya.

Pygmaliondikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.
* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, “Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.”
* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, “Kikir betul orang itu.” Tetapi Pygmalion berkata, “Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu”.
* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, “Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.”

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, “Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu.”

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul.. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.
* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.
* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.
* Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.
Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, “Barangkali ia sedang mencoba membujuk,” atau kita mengomel, “Ah, hadiahnya cuma barang murah.” Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, “Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita.”

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.
Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan.. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only…….. ….how nice!!!!





Kunjungi juga HRDgaul.blogspot.com...

Baca Lebih Lengkap Disini......

Saturday 25 April 2009

banyak orang 'goblok' tapi pinter




Pasti aneh ya dengan judul yang saya buat. Awalnya aneh juga sech plus bingung, tapi kenyataan berkata demikian... apakah orang "goblok" itu belum tentu segoblok yang kita kira.. ini adalah orang 'goblok' yang sukses. Waktunya kita pelajari untuk belajar menjadi orang goblok nech... Aneh banget ya "goblok kok di pelajari" :DBelajar "goblok" ala Bob Sadino.....Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang ‘Nyleneh’ gaya danpola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan‘kostumnya’ yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bobbertemu dengan semua presiden negeri ini. Dengan statement-statement nya yang superNyleneh.Misalnya Bob Sadino tanya,”Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa?” Spontan kita jawab,”Cari untung om!” Kemudian Om Bob balik menjawab,”Kalo saya cari rugi!”Lalu dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya rugi itu tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks (pabrik daging olahan)dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) diijinkan untuk berbuat salah.Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5juta dan masih bekerja sampai sekarang. Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'? Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha ataubahkan melangkah pun tak berani. Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya 'njlimet' alias ribet, jadi nggak mulai-mulai usahanya. Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak adayang dapat menggantikan dirinya.Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pinter dan harus lebih pinter darinya, untuk menjalankan usahanya.Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangannya. “Ehm, situasi ekonominya lagi down”, atau “Pemerintah nggak mendukung saya”, kata orang pintar.Lain hal dengan orang "goblok", jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'. Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang ‘goblok’ tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita.Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang ‘goblok’ yang jadi bossnya orang pintar. Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang ‘goblok’.Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok? Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang ‘goblok’? JikaAnda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus,berarti Anda mulai ….Goblok! :D he..he.. Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang OmBob lho..!Filosofi ‘goblok’ Bob Sadino, dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana? GOBLOK atau PINTAR?“Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintarmencari orang pintar"





Kunjungi juga HRDgaul.blogspot.com...

Baca Lebih Lengkap Disini......

KEKAYAAN YANG TAK PERNAH HABIS

KEKAYAAN YANG TAK PERNAH HABIS
#fullpost{display:inline;}
Suatu ketika, seorang direktur sebuah perusahaan swasta dihakimi oleh karyawannya, karena tuduhan menggelapkan uang perusahaan. Sebelum proses pengadilan tersebut, semua aset kantor, bahkan pribadi telah di kuasai karyawan. Karena dia tidak bersalah, maka siang itu untuk terakhir kalinya sang pimpinan menghadiri undangan mereka untuk melakukan tabayun (klarifikasi). Dalam pertemuan tersebut dia menyatakan, bahwa mereka tidak akan bisa membuat sang pimpinan terpuruk dengan hanya menyita seluruh materi yang dimiliki. Ia dengan tegas menyatakan," Jika kalian ingin membuat saya hancur, dan tidak akan pernah bangkit lagi, maka kalian salah mengambil seluruh aset materi yang saya miliki, karena aset materi ini adalah hasil dari sesuatu yang lebih berharga dalam diri ini, yang saya miliki,..dan benda itu tidak mungkin bisa kalian rampas, kecuali kalian membunuh saya." Ucapnya sambil menunjuk ke kepalanya.Setelah pengahakiman di atas, pimpinan tersebut pulang dengan berjalan kaki. Dan apa yang terjadi?...setahun berikutnya ia telah memiliki usaha yang cukup mapan, bahwa rizki yang ia dapatkan jauh melampaui apa yang ia peroleh saat masih memimpin perusahaan asing tersebut. Sedang karyawan yang menghakiminya, hingga saat inipun tetap karyawan.Apa yang membuat orang tadi begitu cepat bangkit?, tuntu sesuatu yang dikatakan sangat berharga dalam dirinya.Dan sesuai dengan isyarat tanganya sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah otak. Dan ini tidaklah berlebihan, jika otak dikatakan sebagai sumber materi yang ia dapatkan. Bagaimanapun, dengan kecerdasan, dan itu bermula dari keenceran otak, seseorang akan dijadikan rebutan oleh berbagai perguruan tinggi ternama, dan akhirnya juga menjadi rebutan bagi berbagai perusahaan.Dengan otak seseorang mampu berkreasi untuk menyusun buku yang sangat bagus hingga best seller, dengan otak yang encer seseorang mampu membuat rancangan sebuah bangunan yang sepektakuler, dengan otak, seseorang mampu menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di seluruh dunia. Maka tekhnologi komputer, otomotif, dunia mode, seni, bahkan tekhnologi perang sekalipun, semua tidak bisa dipisahkan dari peran otak. Dan semua ini bisa dilakukan tanpa modal materi, tapi justeru mendatangkannya. Lihatlah bill gates pendiri microsoft, Larry Page dan Sergey Brin dua pendiri google, Mark Zuckerberg pembuat facebook, JK Rowling penulis harry potter, dan masih banyak lagi sample yang menyatakan bahwa dengan bermodal kecerdasan dan kreatifitas, seseorang bisa meraih sukses


Kunjungi juga HRDgaul.blogspot.com...

Baca Lebih Lengkap Disini......

Monday 13 April 2009

Omongane Wong Tuek .........


Kata-Kata Bijak

* Orang yang bercita-cita tinggi adalah orang yang menganggap teguran
keras baginya lebih lembut daripada sanjungan merdu seorang penjilatyang berlebih-lebihan.

* Jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihat apa yangdisampaikannya (Ali R.A.)

*“Haji itu bukan status, bukan yang sudah haji derajatnya lebih tinggi dibanding yang belum haji. Bagi si fakir yang tak mampu, sholat jumat pun pahalanya sama dengan naik haji”

*"Senyum biayanya lebih kecil dibanding dengan listrik, tapi dijamin lebih banyak cahayanya" (GusMus)

*"Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain,
tetapi untuk melampaui diri kita sendiri,
untuk memecahkan rekor kita sendiri,
dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini"
(Stuart B. Johnson)

*“Ada rasa sepi yang menggigit hatimu ketika sendiri. Itu berarti engkau telah mengabaikan kehadiran Allah di hatimu. Apakah Allah masih berjarak dengan dirimu?”

* “Apakah kemarin dan hari ini anda sudah memohonkan ampunan orang lain? Mendoakan mereka? Jika belum segeralah, karena jika anda baik, orang lain buruk, anda juga terkena imbasnya”

*"Hal terbaik yang dapat Anda berikan kepada orang lainadalah kesempatan"

*"Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain
sama saja dengan orang yang memutuskan jembatan yang harus dilaluinya,karena semua orang perlu dimaafkan. "(Thomas Fuller)

* Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai.
( Schopenhauer )

* Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.
( Kahlil Gibran )

* Kita tidak minta untuk dikenali dan menjadi sesuatu,karena selagi kita menginginkannya, maka kita masihbelum lagi sempurna.

* Jadilah seperti lilin yang menerangi dunia, walau dirinya sendiri terbakar karenanya. Jadilah seperti jarum, selalu bekerja telanjang (padahal ialah yang membuat pakaian)
(Gusmus)

* Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu

* Berulangkali, jutaan kali Takbir bergema dari bibirmu. Tapi nyatanya sebanyak itu pula kau anggap makhluk lebih besar dibanding Allah, siapa sebenarnya anda?

*"Ilmu adalah harta yang tak akan habis walaupun sering diberikan"


Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......

belajar dari binatang yuuk!!!

Katak dan Induknya
Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langittiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?"ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambutrangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita.Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anakkatak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang.Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonanmeliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buatsi katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?" tanyasi anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu jugapertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan.Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencangyang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kianmenjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisabilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuhinduknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnyasambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tandaketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangitanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lamalagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak,memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaranpetir yang begitu menyilaukan.
Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujandatang. Hujan datang! Horeeee!"**
Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidakdatang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar olehdayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan.Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yangbertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulahsebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangansembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insyaAllah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersamakesukaran ada kemudahan.


Katak Kecil
Cerita tentang katak kecil Pelajaran hidup Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil, … yang menggelar lomba lari Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi . Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta… Perlombaan dimulai… Secara jujur:………… Tak satupun penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa mencapai puncak menara. Terdengar suara: “Oh, jalannya terlalu sulitttt!!

Mereka TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak.” atau: “Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!! Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu… … Kecuali mereka yang tetap semangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi.. Penonton terus bersorak “Terlalu sulit!!! Tak seorangpun akan berhasil!” Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah… …Tapi ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi… Dia tak akan menyerah! Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali satu katak kecil yang telah berusaha keras menjadi satu-satunya yang berhasil mencapai puncak! SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya? Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan? Ternyata… Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!! Kata bijak dari cerita ini adalah:……… Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis… …karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan menjauhkannya darimu. Selalu pikirkan kata2 bertuah yang ada. Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu! Karena itu: Tetaplah selalu…. POSITIVE! Dan yang terpenting: Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa menggapai cita-citamu! Selalu berpikirlah: I can do this! Teman yang baik adalah teman yang bisa saling memberi motivasi satu sama lain.

Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......

Benarkah Al-Qur'an Tidak Urut ???

Ratusan Bakal Caleg Ikuti Tes Baca Al Quran

Orang-orang Kristen sering bertanya kepada umat Islam dalam berbagai kesempatan,baik orang per orang, dalam diskusi terbuka, di Internet maupun dalam buku-buku yang menghujat Islam.

Dalam diskusi kami di Arimatea Pusat di Bambu Apus dengan orang-orangsekolah Theologi Kristen, mereka bertanya mengapa al-Qur'an susunannya tidak beraturan, atau dalam bentuk pertanyaan lain yang lebih halus :

Kami ingin mengetahui, berdasarkan apakah al-Qur'an disusun? karena

kalau kami amati, surat pertama dalam al-Qur'an adalah surat al-fatihah

yang termasuk surat pendek, kemudian disusul surat al-Baqarah yang

cukup panjang, tetapi surat terakhir justru surat yang masuk dalam

katagori surat yang sangat pendek. Jadi menurut pendapat kami al-Qur'an

tidaklah disusun berdasarkan panjang pendeknya surat, dan menurut

pengamatan kami, al-Qur'an tidak pula disusun berdasarkan urutan

turunnya surat, karena surat al-Fatihah bukanlah surat yang pertama

kali turun tetapi ditempatkan pada urutan pertama, dan surat yang

pertama kali turun justru ditempatkan pada akhir-akhir al-Qur'an. Mohon

dijelaskan atas dasar apakah penyusunan al-Qur'an itu ?

Pertanyaan seperti itu memang sangat wajar dilontarkan oleh orang-orangKristen, karena memang kitab mereka disusun berurutan sama persisdengan kitab sejarah yang disusun berdasarkan urutan waktu.

Kalau kita tengok kitab orang Kristen, pasal pertama adalah tentangsilsilah Yesus, kemudian disusul tentang kelahiran Yesus, kemudianpembaptisan Yesus, dakwah Yesus, pengejaran Yesus dan akhirnya tentangterangkatnya Yesus ke langit, hampir sama dengan kitab otobiographiorang- orang terkenal yang disusun sejak lahirnya hingga masa tuanya(matinya) .

Tetapi tidak sama dengan al-Qur'an, karena al-Qur'an bukanlah kitabsejarah, al-Qur'an adalah kitab petunjuk hidup, al-Qur'an adalah kitabyang berisi hukum-hukum, pelajaran-pelajaran dan lain sebagainya.

Marilah kita kaji rahasia dibalik susunan ayat-ayat al-Qur'an yang menurut orang-orang Orientalis dan Kristen tidak beraturan.

SUSUNANNYA DARI ALLAH SWT

Bahwa susunan ayat-ayat dan surat-surat dalam al-Qur'an seperti yangsekarang ini ada adalah susunan yang dibuat oleh nabi Muhammad saw yangmendapat mandat dan pengawasan dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.Bukan atas kesepakatan para sahabat atau umat Islam.

Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. QS.75:17

Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. QS. 75:18

Bila Malaikat jibril membacakan wahyu dari Allah SWT maka nabi Muhammaddiperintah mendengarkannya dan bila Malaikat Jibril telah selesaimembacakanny a maka nabi Muhammad saw diperintah untuk mengikuti bacaansesuai yang dibacakan malaikat Jibril .

Malaikat Jibril setiap tahun pada bulan Ramadhan datang menemui nabi untuk menjaga bacaan dan susunan al-Qur'an :

Fatimah berkata :"Nabi Muhammad memberitahukan kepadaku secara

rahasia, Malaikat Jibril hadir membacakan al-Qur'an padaku dan saya

membacakannya sekali setahun, hanya tahun ini ia membacakan seluruh isi

kandungan al-Qur'an selama dua kali. Saya tidak berpikir lain kecuali,

rasanya, masa kematian sudah semakin dekat. HR. Bukhari bab Fada'il al-Qur'an

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa nabi Muhammad saw berjumpa dengan

malaikat Jibril setiap malam selama bulan Ramadhan hingga akhir bulan,

masing-masing membaca al-Qur'an silih berganti. HR. Bukhari bab shaum

Hadith - hadith diatas dan beberapa hadith yang lainnya memberikangambaran bahwa sistem bacaan antara nabi Muhammad saw dengan malaikat Jibril adalah menggunakan sistem Mu'arada yaitu malaikat Jibril membaca satu kali dan nabi Muhammad saw mendengarkannya begitu pula sebaliknya.

Dengan sistem tersebut yang secara periodik dilakukan setiap bulan Ramadhan, memberikan jaminan bahwa susunan al-Qur'an yang sampai kepadaumat Islam di seluruh dunia hingga saat ini adalah susunan yang sesuaidengan susunan yang Allah SWT kehendaki.

SUSUNANNYA UNIK, ITULAH KETERATURANNYA.

Kata orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, al-Qur'an susunannya tidak beraturan, tidak berdasarkan urutan waktu turunnya,tidak berdasarkan panjang pendeknya surat, tidak berdasarkan tempatturunnya dan tidak pula berdasarkan pokok bahasan. Semua anggapan itubenar adanya, memang tidak atas dasar itu semua, susunan al-Qur?an atasdasar apa yang tahu hanya yang membuat al-Qur'an yaitu Allah SWT.

Namun, susunan yang dikatakan tidak beraturan tersebut, bagi yangmengkaji al-Qur'an justru akan menjumpai kemudahan-kemudahan menjadikanal- Qur'an sebagai tuntunan hidup, coba saja simak dengan hati yangjujur, ustadz-ustadz yang berdakwa jarang sekali yang membawaal-Qur'an, mereka dengan mudahnya menunjukkan ayat-ayat yang sesuaidengan pokok bahasan. Bila ada orang yang bertanya tentang sebuahmasalah, seorang ustadz de-ngan mudahnya menunjukkan dalilnya darial-Qur'an, inilah rahasia susunan al-Qur'an yang dibilang olehorang-orang mereka tidak beraturan.

Satu lagi mukjizat dari al-Qur'an yang dibilang tidak beraturantersebut, berjuta-juta manusia dengan mudahnya menghafal al-Qur'an,baik tua, muda, laki-laki, perempuan, anak-anak, orang Arab ataupunorang Indonesia, bahkan orang China sekalipun yang mempunyai strukturbahasa sangat berbeda dengan bahasa Arab, bukankah ini mukjizatal-Qur'an yang menurut penilaian manusia tidak beraturan, bukankah yangtidak beraturan akan sulit dihafal ?, tetapi al-Qur'an mudah sekalidihafal, itu artinya al-Qur'an sangat beraturan susunannya, hanyamanusialah yang tidak mempunyai ilmu mengetahui keteraturan al-Qur'an.

Tetapi pertanyaan bisa kita kembalikan kepada orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, mengapa tidak seorangpun dari mereka yanghafal kitab mereka yang mereka aku-aku disusun secara beraturan ?

Tentu setiap orang bila tanya mana yang lebih mudah dihafalkan, apakah kalimat yang disusun secara beraturan atau kalimat yang disusun acak tidak beraturan, tentu setiap orang akan menjawab tentu akan mudahmeng-hafal kalimat yang disusun beraturan, kalau memang jawabannya demikian berarti al-Qur'an telah disusun dengan beraturan, terbuktial-Qur'an telah dihafal oleh jutaan manusia dari dulu hingga sekarang,dari Arab sampai ke China. Tetapi kita tidak mendapati seorangpun yanghafal Bible dari dulu hingga sekarang dari Israel hingga Indonesia.

Satu lagi bukti, bahwa keunikan al-Qur'an adalah sebuah mukjizat,apakah ada orang yang berhasil memalsukan al-Qur'an, padahal kalaual-Qur'an susunannya dibilang tidak beraturan, tentunya orang akanlebih mudah menyisipkan satu kata ke dalam al-Qur'an, tetapi ternyatasemua tidak ada yang berhasil, baik orang-orang Orientalis maupunorang- orang Indonesia seperti yang pernah terjadi di Padang dan diJogja.

BUMI SEBAGAI ANALOGI

Bila kita cermati bumi yang kita tempati ini, di mana-mana ada gunung,laut, daratan, hutan, danau, emas, batu-bara, mangga, apel, jeruk,durian dan lain sebagainya.

Kalau hukum keteraturan seperti yang diinginkan oleh orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, maka susunan gunung, daratan,lautan, danau, buah-buahan, hewan yang ada di bumi dapat dikatakansemrawut tidak terkelompokkan.

Padahal susunan bumi yang seperti itulah yang menjadikan kehidupan dibumi ini harmonis dan seimbang baik secara geografis maupun secaraekosistem.

Bisa anda bayangkan andaikata bumi ini diciptakan dengan susunanmenurut otaknya orang-orang Orientalis di mana gunung-gunungditemp atkan di satu tempat, lautan mengumpul di tempat yang lainnya,daratan ditempat yang lain lagi, maka bumi ini akan berhenti berputarkarena kehilangan keseimbangannya. Bukankah ketidakteraturan susunangunung- gunung, lautan, daratan, lembah itulah yang justru menjadikanbumi berputar?.

Bukankah adanya buah-buahan, hewan, ikan dan lain sebagainya diseluruhbelahan bumi ini menjadikan kehidupan dunia ini seimbang dan harmonis,bisa anda bayangkan andaikan di Indonesia ini tumbuh buah durian saja,di Thailan tumbuh beras saja, di Australia tumbuh gandum saja, diAmerika yang ada batu bara saja tidak ada hewan, buah-buahan dan air,maka tidak ada lagi keseimbangan dalam kehidupan di bumi ini.

Seperti yang pernah terjadi pada kaumnya nabi Musa as, di mana mereka tidak bisa tahan dengan satu makanan saja :

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:"Hai Musa, kami tidak bisa sabar

(tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk

kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang

ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya,

kacang adasnya, dan bawang merah-nya"?? . QS. 2:61

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya

malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna

bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu

dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia

sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengi-saran angin dan awan

yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)

tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. QS. 2:164

Begitulah Allah SWT menciptakan bumi yang harmonis yang tumbuhbuah-buahan dan menyebarkan bermacam-macam hewan di seluruh belahanbumi ini sehingga tercipta keharmonisan dan keseimbangan.

Seperti itu juga al-Qur'an disusun, ada kisah nabi Adam pada surat AliImran, Al-Mai-dah, al-A'raaf dan seterusnya, begitu juga tentangayat- ayat aklaq, akidah, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya menyebardi beberapa surat. Hanya Allah SWT yang mengetahui secara persi letakketeraturan dan keharmonisan al-Qur'an.

Pada halaman empat terdapat dua contoh penempatan ayat yang sepintasnampak tidak teratur tetapi setelah dikaji justru penempatan tersebutsangat mengagumkan.

CONTOH-CONTOH RAHASIA PENEMPATAN AYAT-AYAT AL-QUR'AN

Mari kita ambil satu contoh ayat dan penempatannya :

Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, QS.2:2

Allah SWT menegaskan pada awal-awal al-Qur'an dengan menyebut bahwaAl-Qur'an adalah kitab yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya,padahal Allah SWT bisa saja menyebutkan al-Qur'an sebagai kitab yangAgung, Mulya dan lain sebagainya pada awal-awal al-Qur'an.

Hal ini sebagai jaminan dari Allah dan jaminan harus diletakkan pertamakali agar orang-orang yang ingin mempelajari kandungan al-Qur'an lebihjauh mempunyai keyakinan bahwa al-Qur'an adalah kitab yang isinya tidakada keragu-raguan sedikitpun, jaminan ini diperlukan karena al-Qur'an adalah kitab petunjuk yang tentunya tidak boleh ada keraguan sedikit pun dalam petunjuk tersebut.

Mari kita ambil lagi susunan ayat yang oleh orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen dibilang tidak beraturan :

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas,kecuali yang sem-pat kamu menyembelihnya, dan (diharam-kan bagimu) yangdisembelih untuk berhala. Dan (di-haramkan juga) mengundi nasib dengananak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah ke-fasikan.

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlahkepada- Ku.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telahKucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadiagamamu.

Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 5:3

Wahyu-wahyu tersebut tersusun dalam satu ayat, namun wahyu-wahyu tersebut tidak turun dalam waktu yang bersamaan, paragraf ketiga adalahwahyu yang turun terakhir, sementara paragrap pertama, kedua dan keempat turun jauh sebelumnya.

Menurut orang-orang Orintalis dan orang-orang Kristen susunan tersebutamburadul, lihat saja dari paragraf pertama yang bicara soal halal haram langsung loncat ke masalah tidak boleh takut kepada orang-orang kafir pada paragraf kedua, lalu disusul tentang kesempurnaan agama dannikmat lalu loncat ke masalah makanan.

Sepintas sepertinya benar tuduhan mereka tentang ketidak-teraturan susunan al-Qur'an, tetapi justru susunan tersebut sangat teratur dan harmonis, lihat keteraturan ayat tersebut berikut ini :

Bahwa nabi Muhammad saw diutus untuk memperbaiki aklaq manusia dimana mereka saat itu salah satunya adalah terbiasa memakan bangkai,mencekik hewan untuk dimakan supaya nikmat karena ada darahnya,mengundi nasib, seperti paragrap pertama.

Terhadap misi Rasulullah tersebut orang-orang kafir berusaha menghalang- halangi, lalu Allah memberikan kemenangan atas Rasulullah sehingga orang-orang kafir berputus asa untuk menghalangi misiRasulullah tersebut, seperti paragraf kedua.

Atas kemenangan tersebut Allah SWT menurunkan wahyu -wahyu yang terakhir kali turun- bahwa telah sempurna agama dan nikmat yang Allah berikan seperti yang termuat dalam paragraf ketiga,

Kemudian dalam paragraf ke empat di terangkan bila karena syariat AllahSWT (hukum halal-Haram) orang menjadi kelaparan dan memakan yang haramkarena terpaksa maka Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Bukankah susunan seperti itu adalah susunan seperti gunung-gunung, daratan, lautan, hutan yang menyebar di seluruh permukaan bumi, yangterkesan tidak teratur tetapi sejatinya harmonis dan seimbang.

Bukankah susunan ayat tersebut terkesan tidak teratur tetapi sejatinya sangat sempurna dan mengagumkan susunannya sebagai petunjuk hidup ?,seperti itu juga ayat-ayat lainnya di susun pada tempat dan urutan yangsangat tepat.

Semoga tulisan ini dapat menambah keimanan kita akan kemurnian Al-Qur'an. Amin.




Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......

Takdir, Hidayah dan Kehendak Bebas

Antara Takdir, Hidayah, Kehendak Bebas, serta Cerita Musa dan Khidir

Sebelumnya, tolong diperhatikan! Tulisanku ini, sumpah, kubuat nggak sambil nyontek kitab apapun yang ada tulisan Arabnya. Jadi otomatis, kalau berharap bakal menemukan dalil-dalil atau teks dengan tulisan Arab di tulisanku ini, waduh, anda salah sambung, mas, mbak. Sekali lagi, aku sudah memperingatkan bahwasannya tulisanku ini kubuat benar-benar menggunakan akalku yang sudah diberikan Tuhanku kepadaku, sekaligus pengen menegaskan kalo menurutku posisi akal bukanlah di bawah sekumpulan teks dengan tulisan-tulisan Arab itu, hohoho…

Posisi akal, lagi-lagi menurutku, haruslah beriringan dengan dalil, karena dengan akallah maka kita bisa menafsirkan maksud sebuah dalil. Dalil tidak harus ditafsirkan dengan “menurut kata ulama ini” atau “menurut kata kyai itu”, atau malah ditafsirkan dengan didasarkan pada kepasrahan buta pada arti tekstual tulisan Arab tersebut (padahal kupikir, tata-bahasa Arab pun pasti juga mengenal majas-majas). Semua ini tentunya karena ulama-ulama atau kyai-kyai itu bisa saja salah atau malah memang berniat mempelintir sebuah dalil untuk kepentingan diri atau golongannya sendiri. Waspadalah, karena kita tidak akan pernah bisa benar-benar tahu isi hati orang lain. Dunia ini penuh dengan muslihat, saudaraku.

Bayangkan dong, betapa kecewanya Yang Memberi kita akal kalau ternyata kita malah tidak memanfaatkan akal kita dalam menerjemahkan permintaan-Nya. Nah, apakah Anda kecewa bahwa tulisan ini tidak ada teks Arabnya dan berniat tidak meneruskan membaca? Monggo, nggak pa-pa, kok. Dan apakah Anda bakal nekat meneruskan membaca tulisan ini? Terima kasih. Tapi sudah kuingatkan, lho, kalau di tulisanku bakal tidak ada sedikitpun tulisan dengan teks Arab.

Oke, balik pada judul!

Jadi ceritanya begini, sobat. Kadangkala (atau bahkan sering) aku agak “terganggu” dengan kalimat-kalimat seputaran takdir, ketentuan-ketentuan Tuhan, dan hidayah. Sangat sering aku mendengar kalimat-kalimat, seperti:

“Bunuh diri itu dosa, karena bunuh diri itu merusak takdir Tuhan.”

Atau, “Yah, kita tidak bisa memaksa. Hidayah itu, kan, sepenuhnya terserah Tuhan.”

Atau lagi, “Hidup manusia itu sudah digariskan oleh Tuhan bagaimana jalannya. Nggak usah terlalu ngoyo.”

Nah, seperti itu. Tapi sebentar dulu, sahabat-sahabatku yang setia. Jujur, aku nggak sreg dengan pernyataan-pernyataan seperti itu. Pada kalimat pertama, jelas sekali kalau berarti ternyata sebuah ketentuan Tuhan bisa dirusak oleh makhluknya dengan mudahnya. Aku nggak setuju. Di mana kita letakkan sifat ke-maha-an Tuhan kalau ternyata makhluknya sendiri bisa dengan mudah merusak skenarionya?

Kalimat kedua aku lebih nggak setuju. Hidayah memang milik Tuhan, tapi bukan berarti kita bisa sewenang-wenang setuju kalau kita hanya bisa pasrah terhadap keadaan yang seperti itu.

Dalam konteks aku sebagai seorang muslim, aku berpendapat sangatlah tidak adil jika kita berpendapat hidayah itu hanya diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki oleh Tuhan. Itu artinya sama saja berarti bahwa akhir hidup kita ini sudah ditentukan bagaimana hasilnya oleh Tuhan. Sama saja berarti Tuhan sudah menentukan siapa saja yang bakal masuk neraka dan siapa saja yang bakal masuk surga.

Kalau sudah seperti itu, lalu apa gunanya kita beribadah siang-malam-pagi-sore-subuh-dzuhur-ashar-maghrib-isya’ kalau ternyata kita sudah digariskan sebagai penghuni neraka? Silakan saja kita meniduri semua lawan jenis yang membuat syahwat kita bergejolak kalau kita sudah ditakdirkan sebagai penghuni surga. Jadi, di mana kita taruh sifat ke-maha-adil-an Tuhan kalau kita berpendapat akhir hidup kita sudah ditentukan hasil akhirnya?

Kalimat yang ketiga… Halah, kelamaan kalau aku membahas arti kalimat-per-kalimat satu demi satu. Enaknya aku langsung membahas saja perihal takdir ini menurut otakku. Dan sepertinya, maksud ketidak-setujuanku terhadap kalimat ketiga bakal bisa terjelaskan sembari membaca tulisan ngawurku ini.

Pertama-tama, aku masih yakin dengan pendapatku bahwa Tuhan sudah memberi sebuah anugerah kepada manusia berupa sebuah hak prerogatif untuk memilih dan menentukan hidupnya di dunia ini. Ini sebuah karunia yang luar biasa! Aku berpendapat Tuhan seolah-olah berkata kepada kita, “Play your own games!” Kita seolah-olah boleh berpendapat, “Akulah tokoh utama dalam kehidupan ini.”

Lalu, aku berpendapat bahwa sebenarnya ada banyak – dan bahkan mungkin kita tidak sanggup menghitung – skenario alternatif dalam hidup kita yang disiapkan oleh Tuhan. Dari sekian banyak skenario altrnatif itu, di ujung skenario itu menantilah sebuah konsekuensi bagi kita yang berlaku mutlak sesuai jalan cerita yang kita pilih. Itulah menurutku yang dinamakan sebagai “takdir”!

Intinya: Akulah yang menentukan jalan cerita hidupku sendiri, menuju sebuah konsekuensi akhir yang ditetapkan Tuhan atas pilihanku.

Masih bingung? Nggak pa-pa. Itu wajar. Setiap orang toh punya tingkat intelegensia yang berbeda-beda. Ada yang sudah bisa menangkap maksud tulisanku, ada juga yang berpikir, “Si Joe kie edan! Kie jan-jane bocahe meh nulis opo tho? Conthongan kok ora nggenah!”

Tenang saja, saudaraku. Walaupun belum bisa menangkap maksudku, tapi bukan berarti aku beranggapan bahwa tingkat intelegensia kalian berada di bawahku. Setiap orang punya kecepatan pemahaman yang berbeda-beda terhadap suatu hal yang berbeda. Misalnya saja, dalam disiplin ilmuku, aku tidak mempunyai daya serap dalam mempelajari hal baru secepat Pramur atau Agro atau Bram atau Hanan atau Tantos. Tapi aku yakin, dalam perkara menaklukkan hati wanita, aku lebih dahsyat dibandingkan mereka, kakakakaka!

Maka, untuk mengatasi kebingungan bagi yang bingung, tolong perhatikan gambar-tidak-saru di bawah ini:

Nah, zona pertama dari gambarku itu aku namakan sebagai “the way”. Isinya adalah pilihan-pilihan dari sekian banyak skenario alternatif yang diberikan Tuhan. Kita hanya bisa bergerak ke kanan terus - setelah menentukan pilihan atas percabangan garis atawa jalan mana yang mau kita tempuh – tanpa bisa mengulang kembali, sampai pada akhirnya kita mencapai sebuah “hasil” di zona kedua yang ditentukan mutlak oleh Tuhan. Tapi mohon diingat, kalau kita tidak akan pernah tahu hasil apa yang ditetapkan Tuhan untuk kita. Kita hanya bisa memprediksi dan meraba. Dan tentunya flowchart milik Tuhan tidaklah sesederhana gambarku.

Zona pertama adalah hak prerogatif kita untuk menentukan, sedangkan zona kedua adalah mutlak keputusan Tuhan.

Dalam memilih suatu skenario, pastilah kita dihadapkan lagi pada cabang-cabang. Dan pada setiap cabang yang sudah kita tentukan, kita bakal dihadapkan pada cabang-cabang lagi, dan cabang lagi, dan cabang lagi. Karena itu, nggak ada yang salah dengan pendapat “hidup itu penuh dengan pilihan.”

Untuk studi kasus, kita misalkan saja ada seorang pemuda tampan bernama Anindito. Anindito suatu saat dihadapkan pada pilihan, mau kuliah di UGM menuruti hawa nafsunya menantang dunia komputer, atau tetap di UNS saja menggeluti bidang yang selama ini memang menjadi hobinya? Jika pilih UGM, maka di ujung jalan sana menanti sebuah takdir yang sebelumnya tidak pernah diketahui oleh Anindito bahwa dia akan jatuh melarat gara-gara tidak sanggup membayar SPP. Jika memilih UNS, dia bakal sukses karena hobinya memang di situ. Anindito memilih UGM itu adalah pilihannya sendiri, bukan Tuhan yang menentukan. Tapi perkara dia akhirnya jatuh melarat itu adalah takdir Tuhan. Itu adalah sebuah konsekuensi mutlak dari Tuhan atas pilihan yang ditetapkan oleh sang pemuda tampan itu. UGM itu the way-nya, melarat itu hasilnya.

Sampai di sini aku yakin kita semua sudah mengerti maksud tulisanku.

Kembali pada pertanyaan-pertanyaan di atas tadi. Sesuai dengan rumusan ngawur yang baru saja aku temukan (sebenarnya bukan baru saja. Tapi sejak kemarin ketika aku bersemadi sore-sore di kamar mandi), pertanyaan pertama tentang bunuh diri bisa kita jabarkan sebagai berikut:

Mati adalah sebuah “hasil” dan bunuh diri sebuah “the way”. Bunuh diri bukanlah sebuah perbuatan merusak takdir, karena yang disebut sebagai takdir adalah kematian yang memang sudah ditentukan oleh Tuhan atas pilihan seseorang untuk bunuh diri. Dan dalam konteks Islam, bunuh diri juga mengakibatkan konsekuensi tambahan yang berupa sebuah dosa.

“Tapi ada juga orang yang mencoba bunuh diri tapi nggak mati. Itu kan artinya Tuhan mentakdirkan dia belum mati, padahal dia sudah memilih jalan yang seharusnya mengakibatkan kematian, yang tadi dibilang berlaku mutlak. Artinya, ini tidak sesuai dengan rumusan yang tadi diberikan, bahwa setiap jalan yang ditempuh akan menghasilkan sebuah konsekuensi yang berlaku mutlak. Artinya lagi, Tuhan ternyata memang mengatur pilihan manusia sesuai dengan skenarionya. Coba Mas Joe yang tampan sekali ini menjelaskan tentang hal ini?!”

Oke, jadi begini: Seperti yang sudah kutulis tadi, dalam setiap jalan kita akan dihadapkan pada percabangan jalan lain yang harus kita pilih, dan begitu terus menerus sampai takdir kita terungkap.

Dalam kasus “bunuh diri tapi nggak mati” itu, kita asumsikan saja kalau si pelaku setelah memilih jalan bunuh diri dihadapkan lagi pada pilihan mau gantung diri ataukah mau minum bagyo, aeh, baygon. Setelah akhirnya dia memutuskan minum baygon, dia dihadapkan lagi pada percabangan pilihan antara yang dosis oplosannya murni atau campuran. Dan akhirnya dia memilih untuk meminum yang oplosannya campuran (dari sinipun bisa banyak lagi kemungkinan pilihan. Apakah dicampur kopi, campur sirup, campur teh, atau dicampur vodka sekalian). Setelah memilih oplosan campuran, dia masih dihadapkan lagi pada pilihan dengan kadar campuran 10%, 30%, 60%, ataukah 90%. Nah, karena ternyata dia memilih yang kadarnya 10%, maka konsekuensinya dia tidak mati. Seandainya dia memilih dosis murni sejak awal, maka bisa saja dia mati seketika.

Memang, dalam “the way” itu percabangan pilihannya rumit sekali. Penuh dengan “kalau” dan “seandainya”. Makanya kubilang, flowchart milik Tuhan tidaklah sesederhana yang kugambarkan. Tapi yang pasti, konsekuensi akhir itu merupakan mutlak kehendak Tuhan. Kita hanya berhak memilih suatu jalan sampai pada akhirnya konsekuensi pilihan kita terungkap.

Ini sama halnya dengan masalah hidayah di atas itu juga. Ada yang bilang, nyatanya paman Nabi tercinta saja sampai akhir hayatnya tidak masuk Islam karena Tuhan tidak memberikan hidayah-Nya. Menurutku itu salah besar. Kita tidak berhak mengambil kesimpulan seperti itu karena kita tidak tahu jalan apa yang sebenarnya dipilih di dalam hati paman Nabi tersebut. Mungkin saja paman Nabi memilih tidak mau mempelajari Islam sehingga konsekuensinya hidayah itu tidak turun-turun. Jika saja paman Nabi memilih mempelajari Islam, besar kemungkinannya dia bakal memperoleh hidayah sebagai konsekuensi pilihannya. Belajar atau tidak belajar itu the way-nya, sedangkan hidayah itu adalah hasil jika kita memilih untuk belajar. Dan sekali lagi, flowchart Tuhan tidak sesederhana yang aku gambarkan.

Makanya, aku meragukan keabsahan cerita Nabi Musa berguru pada Nabi Khidir itu. Ceritanya, Musa ingin belajar kepada Khidir yang konon diberikan karunia kesaktian luar biasa oleh Tuhan, dan karunia weruh sakdurunge winarah (tahu tentang hal yang akan terjadi kemudian). Tapi Khidir memberikan syarat, Musa tidak boleh mempertanyakan apapun tindakan Khidir sepanjang perjalanan pembelajarannya. Banyak kejadian aneh yang dialami Musa bersama Khidir yang membuat Musa terheran-heran. Tapi Musa menahan rasa ingin tahunya, sampai pada akhirnya Khidir membunuh seorang bayi yang baru lahir.

Sampai di sini batas kesabaran Musa. Serta-merta dia lupa janjinya dan mempertanyakan perbuatan Khidir yang ganjil. Khidir pun menjawab, “Bayi itu, kelak ketika besar akan menjadi seorang penjahat dan anak yang durhaka kepada orang tuanya. Maka lebih baik kubunuh sekarang.”

Aku sangat tidak setuju dengan cerita itu! Seandainya moral cerita itu benar, itu sama saja dengan mengklaim bahwa setiap bayi yang baru lahir sudah ditentukan bakal masuk surga atau neraka. Itu sama saja tidak ada gunanya berbuat baik di dunia kalau ternyata kita sudah ditetapkan sejak awal sebagai penghuni jahannam!

Tentang tidak usah terlalu ngoyo pada pertanyaan ketiga pun ternyata bisa dinalar secara sederhana. Anggap saja ada seorang laki-laki ingin menikah. Tapi dia tidak pernah mau berusaha mendekati wanita dan cenderung menjauhi wanita (dengan alasan takut zina, misalnya). Setiap mau dikenalkan kepada wanita oleh temannya, dia menolak. Ya, sampai kapanpun dia tidak bakal pernah menikah kalau begitu caranya. Orang yang mau menikah, setidaknya pasti mengenal kulit luar orang yang akan dinikahinya. Kalau menghindar terus, ya jelas aja nggak bakal berhasil. Itu gunanya ikhtiar. Ikhtiar atau menghindar itu the way-nya, dan menikah atau menjomblo seumur hidup itu hasilnya.

Oke, sampai di sini kuharap sidang pembaca yang terhormat sudah bisa menangkap maksud yang kusampaikan. Kalau masih belum jelas juga, waduh, aku bingung harus menjelaskan dengan bahasa yang bagaimana lagi. Jujur, aku memang tidak memiliki kemampuan menjelaskan yang bagus.

Yah, apapun itu, manusia memang cuma bisa berusaha sampai takdirnya terungkap. Karena itu aku menyukai film “The Last Samurai”, meskipun nanti ada yang bakal berfatwa, “Jangan mendasarkan pada pemikiran orang kafir,” padahal dia nggak sadar kalau komputer yang dipakainya juga hasil pemikiran orang kafir. ;)
Ralat dan tambahan: Artikel ini benar-benar kubuat tanpa mengecek surat Al Qahfi di Al Qur’an terlebih dahulu. Ternyata cerita tentang Musa dan Khidir pernah disebutkan dalam ayat 65. Jadi, otomatis pernyataanku yang mempertanyakan keabsahan cerita itu kugugurkan sekarang.

Sebagai gantinya, aku sekarang berpendapat bahwa ayat tersebut kemungkinan masuk dalam perkara nasikh-mansukh (kedudukan hukumnya menggantikan dan digantikan ayat lainnya).

Mungkin saja, kejadian tersebut relevan dengan keadaan umat Musa. Tetapi seperti halnya Injil-nya Isa dan Zabur-nya Daud, Taurat-nya Musa pun - dalam konteks Islam - disempurnakan dengan Al Qur’an, karena beberapa hal yang sudah tidak logis dan relevan untuk diterapkan pada umat Muhammad SAW, umat akhir zaman. Al Qur’an, menurutku, bukan sekedar memuat hukum-hukum yang mengikat umat Islam, tetapi juga berisi cerita-cerita dari kitab terdahulu untuk diambil hikmahnya bagi umat Muhammad. Dan mungkin saja perkara Khidir dan Musa di surat Al Qahfi “hanya”lah sekedar cerita yang untuk diambil hikmahnya.





Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......

Tuesday 7 April 2009

Menumbuhkan dan Mempertahankan Kreativitas di Tempat Kerja


Kreativitas dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui berbagai pelatihan dan penciptaan suasana yang kondusif di lingkungan kerja. Caranya?

Gelombang PHK dengan alasan efisiensi kini melanda dunia, tidak hanya di Indonesia. Perusahaan otomotif tertua di dunia, General Motor (GM), misalnya, melakukan PHK terhadap 25.000 pekerjanya di Amerika Serikat hingga tahun 2008. Di sisi lain, Toyota Motor malah merencanakan membuka satu pabrik baru setiap tahun serta menyerap sekitar 2.500 pekerja untuk mengisi pabrik-pabrik tersebut.

Apa yang menyebabkan kegagalan GM dan, sebaliknya, keberhasilan Toyota Motor? Jawabannya tak lain adalah “inovasi tiada henti”. Secara tegas Toyota membangun budaya kreatif dan menerapkan motto: “Inovasi atau Mati”. Maka, tak heran bila perusahaan asal Jepang ini makin merajalela menguasai industri otomotif dunia.

Dalam pandangan Managing Partner HR Excellency Anthony Dio Martin, inovasi memiliki daya penetrasi ke semua lini proses di perusahaan. “Seperti dalam hal perancangan layout ruang kerja, proses desain Standard Operating Procedure (SOP), pengambilan keputusan harian, hingga pencetusan ide produk, semuanya dilandasi dengan berpikir kreatif,” katanya mencontohkan.

Jika demikian, kreativitas adalah sesuatu yang sangat luas penerapannya. Secara sederhana, J.S. Bruner mendefinisikan kreativitas dalam bukunya Toward a Theory of Instruction sebagai “kejutan yang efektif”, di mana hasilnya adalah sesuatu (bisa produk atau gagasan) yang mengejutkan. Misalnya, karena baru, belum pernah ada, belum pernah terpikirkan, dan unik.

Sementara Newel, Shaw, dan Simon dalam penelitian ilmiah yang berjudul The Process of Creative Thinking mendefinisikan kreativitas sebagai salah satu dari tiga unsur, yaitu melihat dengan sudut pandang (perspektif) yang baru, menemukan hubungan baru, membentuk kombinasi baru dari objek, konsep, atau fenomena.

Apapun definisinya, Arman Hakin Nasution dalam bukunya Creative Thinking, How to Get Success in Your Future Career menyimpulkan, kreativitas adalah kemampuan untuk mencapai kekuatan menarik sebuah ide dari diri Anda melalui tahapan awal berupa pengamatan terhadap kondisi sekeliling.

Anthony berpendapat, kreativitas di perusahaan lebih berorientasi kepada pengambilan keputusan kreatif untuk menghadapi berbagai tantangan organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Karena itu ia menyarankan setiap karyawan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan kreatif baik secara individu maupun kolektif, yang akhirnya berujung pada inovasi. “Sebuah ide harus berakhir dengan implementasi. Proses berpikir kreatif bisa ditumbuhkan dan diintegrasikan dalam budaya perusahaan,” ujarnya yakin.

Untuk menumbuhkan kreativitas dalam diri karyawan, Anthony memaparkan, pendekatan sekali tembak melalui pelatihan, training, atau seminar saja tidak cukup. Paling tidak dibutuhkan tiga elemen penting, yakni fondasi, proses, dan reward.

Dijelaskannya, hal mendasar yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang kreatif adalah dukungan dari top management. “Tanpa dukungan leadership, kreativitas hanya tumbuh secara sporadis. Bisa jadi, kreativitas karyawan akan dianggap sebagai ancaman atau kekonyolan,” ujarnya seraya menambahkan, akan lebih bagus bila inovasi menjadi bagian dari visi-misi perusahaan. ”Inilah yang akan menumbuhkan kreativitas SDM di perusahaan,” katanya.

Sementara itu, yang dimaksud proses oleh Anthony adalah aktivitas berkelanjutan yang diarahkan bagi pertumbuhan dan pelestarian kreativitas. Manifestasinya bisa beragam, mulai dari pelatihan kreativitas internal/eksternal, pengambilan keputusan dengan cara-cara kreatif (misalnya brainstorming dalam meeting), pengadaan kotak ide bagi karyawan, majalah dinding, dan lingkungan yang inovatif.

Sedangkan reward adalah hal penting dalam pembentukan budaya kreatif atau bisa disebut penguatan (reinforcement). Menurutnya, SDM kreatif di perusahaan sudah selayaknya diberi insentif namun tidak melulu berupa uang. “Ini bisa menjadi cara ampuh untuk mengabarkan ke seluruh perusahaan bahwa menjadi kreatif adalah bagian dari Key Performance Indicator (KPI) yang menentukan penilaian kinerja,” ungkapnya.

Jika semua elemen itu bisa diwujudkan, sebuah perusahaan boleh dibilang mumpuni dalam menumbuhkan dan melanggengkan kreativitas karyawan. “Kata kuncinya adalah “kesinambungan”, sehingga kreativitas bukan semata-mata acara kagetan di perusahaan, melainkan terintegrasi dalam budaya perusahaan,” tutur Anthony.

Pakar kreativitas dan inovasi, Dennis Sherwood, merangkum dalam bukunya Smart Things to Know About Innovation & Creativity beberapa ciri lingkungan perusahaan yang konvensional dan inovasional (Lihat tabel 1 dan 2). “Menciptakan lingkungan perusahaan yang inovasional merupakan satu proses yang harus didukung oleh aspek fondasi dan reward,” ujar Anthony menegaskan.

Sementara itu, founder FMC --lembaga nirlaba-- Hendrik Lim menyatakan, kreativitas dapat ditumbuhkan dalam diri setiap orang. Pertanyaannya, apakah orang tersebut mau atau tidak? Kalau orang itu tidak kreatif, ia akan menghasilkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Sementara orang kreatif berpikir tentang sesuatu yang orang lain tidak pikirkan, tidak mampu, tapi justru dibutuhkan.

Hendrik menilai, berpikir kreatif bukan sekadar pintar secara intelektual tetapi harus dibarengi kecerdasan empatik. Kita tentu sering melihat air mineral yang dikemas dalam kemasan botol kecil. Menurut Hendrik, itu merupakan salah satu contoh di mana ada seseorang yang berpikir tentang orang lain. “Bila sedang bepergian jauh, kita ingin membawa sesuatu yang praktis untuk dibawa,” ujarnya.

Hendrik berpendapat, pemikiran seperti itu tidak muncul secara tiba-tiba. “Butuh kemauan kuat untuk berpikir dan mengamati apa yang orang butuhkan. Itu semua butuh perhitungan yang jelas, baru bertindak. Ibarat menjual kaos, kita harus melihat marketnya, baru membuat dalam jumlah banyak sesuai jumlah peminat,” katanya.

Yang menjadi masalah, lanjutnya, seringkali kita merasa sulit atau mandek dalam mencari ide-ide atau gagasan kreatif. Bahkan, untuk mendapatkan sebuah ide saja, rasanya otak ini sudah buntu. Apakah itu berarti bahwa kita tidak kreatif? “Memang, lingkungan sangat penting untuk membentuk atmosfer yang mendukung kreativitas, entah untuk urusan pekerjaan maupun kesenangan,” tutur Hendrik mengakui. Di luar itu, ia menambahkan, untuk menjadi kreatif seseorang harus memiliki kemampuan untuk fokus pada pekerjaan serta tidak takut pada penolakan dan kritik.

Iklim kompetisi juga perlu diajarkan pada setiap individu di korporasi. Mengapa? Hendrik yakin kompetisi dapat menumbuhkan kreativitas seseorang. Misalnya, sistem bonus yang diberikan kepada setiap individu yang mengerjakan tugasnya lebih baik dari yang lain. Dengan begitu, SDM lain pun akan terpacu untuk mengerjakan tugas-tugasnya lebih baik lagi.

Hendrik menegaskan, setiap orang dapat menjadi kreatif asalkan mereka mau. Biasanya, orang kreatif mencintai pekerjaannya. “Jika seseorang tidak menyukai pekerjaannya, kreativitas agak sulit ditumbuhkan,” ungkapnya.


Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......

Harapan yang harus kita miliki!!!

Sejak dilahirkan semua orang memiliki harapannya sendiri, bahkan sebuah embrio pun punya harapan Untuk dilahirkan menjadi manusia, setelah lahir bayi sekalipun punya harapan untuk hidup bahagia. Kita semua mempunyai cita-cita, dan diiringi cita-cita atau impian menjadi sukses kita akan akan berfikir mengenai harapan untuk menjadi sukses. Kita harus hidup dengan harapan, Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Harapan atau dalam bahasa Arab ar raja’, jangan pernah kita remehkan. Meski ia tidak nampak tapi sebetulnya ia adalah kekuatan yang amat besar. Dengan harapan, kita bisa melakukan apa yang kita mau. Kita juga mau menunggu sepanjang apapun itu jika masih ada harapan di hati.

Sikap apatis, hopeless, putus asa, putus harapan, adalah bagian yang wajar dari kita sebagai manusia, tidak ada yang salah, normal saja. Tetapi terus menerus memelihara sikap tersebut adalah salah besar. Seharusnya kita tetap optimis, tetap penuh harapan, suatu saat akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Memang betul, kenyataan belum tentu sesuai harapan. Teapi yang pasti kalau kita terus menerus putus asa, apatis, keadaan tidak akan berubah menjadi lebih baik.Harapan ada bermacam-macam bentuk… ada harapan yang dapat diterima oleh akal sehat, sampai harapan yang muncul dari hayalan dan fantasi yang tercipta dari pikirannya sendiri. Ada juga harapan yang kesannya tidak mungkin terjadi tetapi dapat terjadi dan terwujud. Banyak pekerjaan besar bisa diselesaikan oleh sedikit orang karena adanya harapan. Harapan mengembangkan ketekunan dan sikap pantang menyerah, Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.

Harapan itu akan datang kalau kita memang punya kesempatan. Begitulah biasanya orang-orang berbicara tentang harapan. Menurut kebanyakan orang, harapan itu akan ada kalau kita memang punya kesempatan. Misal, remaja yang di kelasnya cerdas, punya fasilitas belajar yang lengkap, akan mudah jadi juara kelas dibandingkan teman-temannya yang lain. Sama seperti dalam peperangan, biasanya pasukan yang persenjataannya komplit, jumlah personilnya lebih banyak, selalu punya kesempatan untuk menang lebih besar. Tapi ada faktor yang dapat membuat kita berhasil yaitu harapan ,faktor yang bisa membuat kita sedemikian kuat adalah karena punya harapan yang tinggi.

Harapan memang bukan segalanya, tapi dia adalah awal dari segalanya. Maka oleh sebab itu, kita tak boleh berhenti untuk berharap. Kita tak boleh kehilangan keyakinan bahwa hasil yang kita dapatkan sesungguhnya berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan. Dan salah satu usaha itu adalah memantapkan fondasi bangunan harapan kita. Kenyataannya, kita sering kehilangan pegangan ketika kita kehilangan harapan. Begitu harapan itu sirna, tiba-tiba saja kita kehilangan energi yang menghidupi semua aktivitas kita. memiliki harapan adalah pengalaman emosi yang sangat manusiawi. Lahir dari proses tak sadar disaat menvisualisasikan tujuan, lalu dalam sepersekian detik terbentuklah satu keinginan harapan dapat melahirkan motivasi.

Harapan ialah keinginan yang ingin dicapai oleh hati kita dan harapan adalah sesuatu yang membuat kita biasanya bertahan didalam rintangan harapan adalah sesuatu yang menakjubkan. harapan akan membuat kita tetap tegak dan menatap jauh ke depan saat begitu banyak tantangan yang kita hadapi. harapan akan menunjukan arah kepada kaki-kaki kita walaupun kita tidak dapat melihat jejak-jejak. harapan ialah keinginan yang ingin dicapai oleh hati kita dan harapan adalah sesuatu yang membuat kita biasanya bertahan didalam rintangan, harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang, Kita belajar memupuk harapan dengan cara yang sama kita belajar berjalan, langkah demi langkah.

Tapi hati-hati bila memiliki harapan yang terlampau besar kareana harapan akan berubah menjadi rasa cemas, dan membuat lemas, bila yang dijadikan tujuan bernilai besar sementara potensi untuk mencapainya kecil. Rencana besar, namun dari awal sudah bisa dipastikan tak akan terpenuhi. Maka lambat laun siapapun akan menarik diri, melepaskan semua yang semula sangat diharapkannya. Maka, rawatlah harapan yang ada, sebab harapan memberi energi positif dan hasrat untuk terus “hidup”. Hidup terasa memiliki target, lalu setiap penggalan pengalaman adalah tahapan menuju kepada tujuan akhir itu. Aturlah cara berharap, karena harapan yang berlebihan hanya akan meninggalkan jejak frustasi, membangun sensitivitas yang tidak rasional, lalu melemahkan motivasi.

Harapan adalah suatu yang sangat penting yang membuat kita terus maju ketika segala sesuatu terasa sulit. Ketika tidak ada harapan, manusia akan binasa.harapan bahwa dalam setiap masalah pasti ada pelajaran yang bisa kita petik sehingga kita bisa menjadi orang yang lebih baik bijak. Harapan bahwa dalam diri setiap dari kita ada potensi-potensi yang akan mengantar kita menuju impian kita. Harapan bahwa apapun yang kita impikan pasti bisa kita raih. Perubahan-perubahan yang telah dicapai dan dinikmati selama ini tak terlepas dari harapan-harapan yang dimiliki sebahagian manusia sebelumnya. Seperti halnya listrik yang merupakan harapan dan upaya segelintir orang di masa lampau. Dengan demikian, yang memiliki harapan adalah manusia optimis.

Bila harapan itu tidak dapat terwujud tidak perlu patah semangat, dan dapat menerima realitas hidup dengan tetap berjalan pada keindahan, ketenangan, kedamaian dan tetap semangat memunculkan harapan-harapan yang baru,Jangan pernah berhenti berharap! Selalu ada jalan keluar yang lebih baik. Karena harapan adalah anugerah dari Sang Pencipta yang disisipkan dalam hati setiap umat manusia. Sekali kita kehilangan harapan, kita akan kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia, Jadi terus memiliki harapan adalah sebuah langkah awal anda untuk menggapai Sukes.


"HArapan, Harus Kita miliki Untuk Hidup Dan Kehidupan Kita"

"Berharap bukan berarti menjadi pemimpi, berharap tanpa harus melekati"




Jangan Lupa Komentar Ya ...

Baca Lebih Lengkap Disini......