Thursday 10 July 2008

Sambut Masalah dengan Hangat



Selama kita hidup, sebagai manusia pasti kita akan di hadang oleh berbagai masalah, karena itulah sebuah hakekat hidup. Coba anda cari kesekitar kita, kita bisa tanyakan kepada semua sahabat kita, adakah dari mereka yang tidak mempunyai masalah...? kemungkinan jawabannya adalah tidak, tetapi setiap orang memiliki permasalahan yang tidak sama. Jadi ketika kita masih menghembuskan nafas jangan pernah berharap kita tidak akan mempunyai masalah, karena hidup itu akan berjalan dari masalah satu ke masalah lainnya.

Setiap orang pasti punya masalah. Setiap hari kita pasti berhadapan dengan masalah. Kita berurusan dengan masalah. Kita mendapat masalah. Kita membuat masalah. Kita bahkan bisa jadi sumber masalah. Masalah terbesar adalah kalau kita tidak tahu bahwa masalah kita adalah kita merasa tidak punya masalah. Kalau kita bisa berfikir positif sebenernya masalah adalah suatu yang baik dan memang kita perlukan,
kok masalah di perlukan tidak salah tuh? kan lebih baik kita menghindari masalah, kenapa kita malah memerlukan masalah?

sebenarnya adalah hal yang sangat positif. Mari kita bahas terlebih dahulu makna di balik kata "masalah". Masalah dalam bahasa yunani proballein, yang bila ditelusuri lebih jauh mengandung makna yang sangat positif.pro berarti maju. Sedangkan ballein berarti bergerak berarti masalah artinya adalah bergerak maju. jadi sebenarnya masalah adalah sebuah kesempatan untuk maju dan berkembang.

Masalah sebenarnya adalah suatu hal yang menunjukkan adanya suatu penyebab atau akar masalah. Justru dengan seringnya seseorang berjumpa dengan masalah, dan orang tersebut dapat mengambil setiap hikmah dari masalahah ia akan berkembang dan bisa lebih maju, coba renungkan jika kita mencari pekerjaan biasanya HRD akan mencari orang yang berpengalaman.

Kenapa berpengalaman, karena maksud dari kata pengalaman, adalah orang yang telah melewati berbagai macam masalah, dan berhasil menghadapainya, dan banyak orang yang menjadi tangguh, luar biasa atau pun hebat ketika dia berhasil mengatasi atau menyelesaikan suatu masalah, maka orang yang telah berhasil menyelesaikan masalah orang ini akan disebut mempunyai pengalaman, dan orang yang mempunyai pengalaman akan bernilai jual tinggi. atau anda akan senang untuk berdiskusi dengan seorang yang bijak bukan, bagai mana orang tersebut bisa menjadi bijak, kerena dia bisa mengatasi dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada, Orang bisa jadi bijak karena dia berhasil mengatasi masalahnya, orang bijak sangat di hormati orang, jadi orang yang mempunyai masalah berpotensi untuk jadi orang yang di hormati.

Jika kita mau bersikap jujur dan jeli dalam mengamati maka seringkali masalah yang kita alami sifatnya "mengulang" masalah sebelumnya. Ada kemiripan atau kesamaan. Bentuk masalahnya bisa berbeda namun polanya sama. Masalah yang kita hadapi sebenarnya menunjukkan "level" kita. Siapa diri kita sebanding dengan masalah yang kita hadapi. Bukankah ada tertulis bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita untuk mengatasinya? Dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya bukan.

kita harus akrab dengan masalah, karena itu akan membuat kita lebih kuat dan bertahan. Masalah juga salah satu jenis dari sesuatu yang bisa memotivasi kita. Masalah juga bisa diartikan sebagai ujian. Kita sadar kenyataan bahwa emas yang indah berawal dari gumpalan batu yang dipukul, dibelah, dipanaskan, ditempa. Lalu santan putih bersih yang berasal dari kelapa yang dijatuhkan, dijambak, dibelah, diparut, diremas. Itu ujian, itu masalah.

Masalah sebenarnya guru sejati yang seringkali kita abaikan. Kebanyakan orang mengalami masalah yang serupa atau berulang karena mereka tidak belajar dari masalah yang pernah mereka alami. contoh kongkrit seperti waktu kita sekolah, jika kita tidak belajar kita tidak akan naik kelas, dan seperti ibarat anak sekolah, orang yang tidak bisa menghadapi masalah tidak akan menjadi lebih baik dan naik level, oleh karena itu maka akan saya sambut masalah dengan hangat.

Beberapa hikmah dari masalah menurut saya adalah

1.Masalah menguatkan kita
2.masalah adalah pembelajaran
3.Masalah adalah sebuah kesempatan
4.Masalah Membuat kita lebih baik


Sebenarnya tanpa terasa kita telah melalui banyak masalah, dan kita sudah mampu melaluinya. Tanpa terasa berat-ringannya masalah yang lalu semakin tak terasa, karena kita sudah melaluinya, atau malah mungkin lupa. Kita tanpa terasa sudah banyak belajar mengatasi banyak masalah, tapi kita banyak yang tidak ingat itu semua. Kita pernah bingung dan stres dibuatnya, tapi kenyataannya kita dapat melaluinya. Atau malah mungkin sudah lupa terhadapnya.

Tak satupun manusia jika ditanya menginginkan sebuah masalah terjadi didepan matanya. Semua pasti menginginkan yang indah dan kehidupan yang normal-normal saja. Tapi manusia hidup tak luput dari permasalahan. Bukan masalah yang harus diperdebatkan secara berkepanjangan, tetapi yang paling penting adalah apa yang kita lakukan terhadap masalah yang dialami. semoga anda selalu siap dan berhasil dalam setiap menyelesaikan masalah, Saya siap menghadapi masalah, karena itulah sebuah kesempatan untuk membuat saya lebih baik.

" Masalah tidak untuk dihindari tetapi untuk diselesaikan "

"semakin banyak masalah yang anda bisa selesaika, semakin tinggi nilai diri anda"

Baca Lebih Lengkap Disini......

Dementor Ada Di Dunia Nyata



Buat para penggemar serial Harry Potter
pasti tau tentang Dementor. Digambarkan oleh tokoh Lupin bahwa Dementor adalah...

"Dementors are among the foulest creatures that walk this earth. They infest the darkest, filthiest places, they glory in decay and despair, they drain peace, hope,
and happiness out of the air around them... Get too near a Dementor and every
good feeling, every happy memory will be sucked out of you. If it can, the
Dementor will feed on you long enough to reduce you to something like itself...soul-
less and evil.
You will be left with nothing but the worst experiences of your life." [harry potter wikia]

Atau dengan kata lain, Dementor punya kemampuan menyedot semangat hidup manusia ampe bisa jadi putus asa.

Belakangan ini, gue menemukan bahwa ternyata Dementor bukan cuma ada dalam fiksi.
Repotnya, Dementor di dunia nyata lebih sulit dikenali. Kalo di cerita Harry Potter
Dementor muncul dalam sosok yang mengerikan, berkulit kelabu dengan jari-jari
kurus seperti kerangka, di dunia nyata mereka tampil seperti orang biasa. Mereka
bisa aja duduk di sebelah lo di kantin, berdiri di belakang lo waktu ngantri karcis
busway, atau yang lebih serem lagi: duduk di balik pintu bertuliskan "BOSS".


Persis seperti dalam cerita Harry Potter, berdekatan dengan para Dementor bisa bikin lo tiba-tiba merasa suram, putus asa, hidup tiada guna, negara serasa mau bangkrut, kiamat seakan minggu depan, kerja kayak nggak ada gunanya, dsb dsb. Pada stadium lanjutan, infeksi Dementor bisa mengakibatkan timbulnya rasa curiga kalo orang lain berhasil, sirik kalo liat orang lain senang, bahkan terasa dorongan ingin nyabot sukses orang. Dengan kata lain, Dementor itu menular, dan dampak penularannya sangat merugikan.

Hati-hati!

Kenapa kita sebaiknya jangan sampe ketularan jadi Dementor?
Karena nggak ada orang yang seneng denger keluhan, termasuk diri kita sendiri.
Semakin banyak lo mengeluh, semakin lo benci sama diri sendiri. Semakin lo benci
sama diri sendiri, lo semakin yakin bahwa diri lo nggak berguna. Semakin lo yakin diri lo nggak berguna, semakin tertutup jalan untuk hidup lebih baik.

Kenali Dementor sejak dini
Penampilan boleh nipu, tapi Dementor sejati nggak pernah bisa menyembunyikan sifat aslinya. Ciri-ciri yang paling gampang dikenali adalah:

1. Frekuensi curhat yang sangat tinggi, dengan topik masalah pribadi yang seolah penting banget untuk diketahui semua orang, dan nggak ada solusinya.

Yang paling mengganggu dari kebiasaan Dementor yang satu ini adalah, mereka
bisa bikin sebuah acara ngumpul yang tadinya 'seru' dan 'hore' jadi ngedrop
dengan curhatan-curhatanny a.

Contoh:
"Eh si X baru beli HP lho!" kata seseorang "Oh ya, apa merknya?" sambut yang lain antusias"Sony Ericsson, kalo nggak salah" "SE?! Wah siap-siap aja tuh, kan batrenya cepet bocor. Nih gue pake SE baru sebentar udah rese gini batrenya... blablabla... mana harga jualnya cepet jatuh... blablabla... mau beli lagi nggak ada
duit... blablabla... apa-apa sekarang mahal... blablabla... gaji nggak naik-naik... "
Pokoknya begitu si Dementor angkat bicara, semua yang hadir tiba-tiba merasa suntuk, lesu, nggak bergairah. Atau dengan kata lain, ya itu tadi: ngedrop.

2. Dementor selalu mampu melihat sisi jelek dari segala sesuatu, nggak peduli sebagus apapun keadaannya.
Kalo mau dibilang sebagai 'bakat', memang kemampuan Dementor yang satu ini nggak
dimiliki kebanyakan orang. Saat semua orang terkagum-kagum atas kehebatan sesuatu, para Dementor dengan kejelian yang luar biasa selalu mampu menemukan celanya.

Contoh:
"Gue kemarin ketemu sama suaminya Ibu X. Ya ampun, orangnya ganteng sekali ya... udah gitu keliatannya baik, lagi." "Iya, gue juga pernah ketemu. Dia juga setia, lho..." "Jangan lupa, pinter pulak. Kalo nggak salah dia lulusan terbaik waktu kuliah dulu." "Pantesan karirnya juga bagus, ya. Sekarang posisinya udah lumayan tinggi, kan ?" "...kalo tidur pasti ngorok kaya babi," kata sang Dementor merusak suasana.Â

3.Dementor senang membandingkan
diri dengan lawan bicara, sedemikian rupa sehingga dirinya terdengar jauh lebih
apes, dan akhirnya lawan bicara menjadi sungkan.

Contoh:
"Hai, gue denger abis pindah rumah ya?""Iya nih, biasa... pinjeman dari kantor..."
"Ih enak ya, kantornya ngasih pinjemen rumah.. gue dong masih ngontrak mulu..."
"Oh..." "Mana gaji nggak naik-naik, buat bayar kontrakan aja udah ngepas, gimana mau nabung buat beli rumah?" "Ehm... tapi...""Udah mana sekarang BBM naik, apa-apa ikut
naik, makin cekak aja deh rasanya... Kalo elu kan enak, gaji gede, fasilitas banyak..."
"Eh... permisi dulu ya, mau gantung diri dulu bentar boleh?"

4. Dementor gemar
mematikan semangat orang lain. Seperti pasukan pemadam kebakaran ngeliat api, semakin besar apinya, semakin giat upayanya untuk memadamkan.

Contoh:
"Gue mau coba bisnis baru nih!""Bisnis apa?""Jualan baju anak-anak""Yahhh... hari gini jualan baju! Nggak liat tuh, di ITC yang jualan baju udah segambreng?""...tapi koleksi gue unik-unik lho! Lain daripada yang lain deh!""Alaaah... unik kaya apa
sih, paling sebentar lagi juga pasaran. Liatin aja!""Euh... gue juga berencana ngikutin perkembangan tren lho...""Emangnya lu kira gampang? Gue pernah tuh, coba jualan baju kayak elu. Awalnya semangat, eh terakhirnya malah rugi. Mana barang dagangan dibawa kabur orang..."dst dst dst.

Kiat menghadapi
Dementor
Cara paling aman adalah: jangan dideketin. Begitu seseorang yang ada di dekat lo menunjukkan ciri-ciri seorang Dementor, segeralah jauh-jauh. Cari alasan apa aja, bilang mau beli rokok ke Ujung Kulon kek, mau nguras sumur kek, terserah. Yang penting jangan deket-deket mereka. Ingat, Dementor itu sangat menular!

Checklist
Dementor
Sedangkan bagi kalian yang selama ini telah menjadi Dementor tapi nggak menyadarinya, coba teliti daftar berikut. Kalo kalian merasa setuju dengan 5 pernyataan atau lebih, hati-hati, kalian sedang menjelma menjadi Dementor. Segeralah minta pertolongan
profesional, sebelum terlambat.

Sebagian besar orang lebih beruntung dari gue
Nggak ada orang yang bisa hidup layak dengan gaji sekecil gue semakin lama, kondisi
perekonomian semakin buruk. Gue nggak tau bulan depan masih bisa hidup atau enggak
Gue nggak tau gue ingin jadi apa
Gue benci sama kantor gue, tapi kalo gue resign nanti nggak ada kantor lain yang mau
nerima

Naik pangkat? Jangan ah. Ntar kalo gagal gimana? Tentu aja dia naik pangkat. Rajin jilat pantat, pasti. Dari dulu memang gue ditakdirkan apes Gue nggak pinter,
makanya nggak bisa sukses kayak orang lain Orang tua gue asal-asalan nyekolahin gue, makanya gue jadi kaya gini sekarang

Gue nggak kebayang gimana caranya biar bisa hidup lebih baik Orang emang gampang
kasih nasehat. Mereka belum ngerasain susahnya hidup gue, sih. Percuma gue kerja
keras, toh tiap bulan gajinya cuma segitu-segitu aja Orang lain enak punya
duit buat refreshing. Gue boro-boro refreshing, makan aja susah.makanya harap
maklum kalo gue stress. Gue udah ketuaan untuk nyoba hal baru Kenapa sih nggak ada
orang yang ngertiin gue Orang lain enak, punya orang tua kaya buat minjem duit kalo butuh. Giliran gue, yang ada emak gue nodong mulu buat beli beras Kalo ada orang baik
sama gue, pasti ada maunya Boss muji gue? Pasti dia salah orang. "7 Habits"-nya Steven Covey? Itu kan buatan Amerika, mana bisa berlaku di sini

Luna Maya aja masih ngejomblo, apalagi gue yang jelek begini Emang dunia makin parah. Kucing aja makin hari makin kurang ajar.

Pesan bagi para Dementor
Tema utama hidup kalian adalah: merasa diri sebagai orang paling apes sedunia.
Padahal sekarang penduduk dunia ada 6.7 miliar orang. Jadi,lo harus mengalahkan keapesannya 6.699.999.999 orang. Itu nggak gampang, lho. Apa iya lo sehebat itu?

Baca Lebih Lengkap Disini......

PENIKMAT KERJA VS PENIKMAT HASI


“PENIKMAT KERJA VS PENIKMAT HASIL”





Tahukah Anda bahwa terdapat 2 jenis manusia, yang jika dilihat dari gaya kerjanya terdiri dari jenis Penikmat Kerja dan jenis Penikmat Hasil?



Penikmat Kerja adalah mereka yang berorientasi pada proses, sedangkan Penikmat Hasil adalah mereka yang berorientasi pada hasil akhir.



Dari keduanya, manakah yang lebih baik?



Tipe Penikmat Kerja (PK) cenderung menikmati setiap tahapan dari pekerjaan mulai dari awal hingga akhir. Sejak dari pekerjaan baru terselesaikan 5%, 10%, 20% , 40%, 80% sampai akhirnya tuntas 100%, seorang PK selalu menikmati hasil karyanya tahap demi tahap secara detail.



“Menikmati” di sini memiliki arti bahwa seorang PK selalu meneliti kualitas kerjanya sejak dari permulaan, melalui tahapan-tahapan sebagaimana disebut di atas, dan melakukan pemeriksaan final sesaat sebelum pekerjaan tersebut dinyatakan selesai dengan memuaskan.



PK biasanya memiliki rasa seni yang tinggi, sadar atau tidak sadar. Sebab, mereka memiliki tingkat kepuasan kerja tersendiri, yang hanya mereka sendiri bisa merasakannya.



Mereka puas melihat pekerjaan yang baru setengah jadi, karena di tahap itu mereka melihat sebuah “karya seni” yang memantulkan keindahan sebuah karya yang terbentuk dari bahan-bahan baku yang semula tidak berbentuk apa-apa, menjadi sebuah produk bernilai tambah.



Para seniman umumnya adalah orang-orang jenis PK. Mereka kerja tidak pernah dan tidak mau terburu-buru. Mereka juga umumnya merupakan sosok-sosok perfeksionis, pribadi-pribadi yang selalu menghendaki kesempurnaan karya. Oleh sebab itu, mereka selalu mengambil jedah waktu setiap kali pekerjaannya mencapai tahapan 5%, 10%, 20% .. dan seterusnya, sampai karyanya selesai.



Dan tidak hanya seniman. Kalau pemahat menikmati setiap gerakan pahatnya memecah batu yang akan dijadikan patung, pelukis menikmati setiap olesan kuasnya di kanvas, dan pemusik menikmati setiap bunyi nada yang timbul dari tuts piano, senar gitar atau tabuhan perkusi, maka seorang pemrogram komputer menikmati setiap baris pengkodean programnya, seorang arsitek dan insinyur bangunan menikmati setiap tahapan dari pembangunan proyeknya, seorang pengarang buku selalu menikmati setiap alinea dari naskahnya.



Demikian seterusnya.

Dari mereka yang berjenis PK inilah biasanya dapat diharapkan hasil-hasil karya yang bermutu tinggi, ditambah dengan nuansa keindahan yang maksimal.



Bagaimana dengan mereka yang Penikmat Hasil (PH)?



Seorang Penikmat Hasil adalah orang yang bekerja berdasarkan tenggat waktu (dead line). Tenggat waktu itu kalau bukan datang dari klien atau pelanggannya, biasanya malah datang dari dirinya sendiri.



Figur PH memang figur yang bekerja berdasarkan target dan batas-batas waktu. Mereka menginginkan produknya cepat jadi, dan selalu terburu-buru ingin menyaksikan produk finalnya seperti apa.



Oleh sebab itu, PH tidak menikmati tahapan-tahapan pekerjaan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang PK. Kalau PK menginspeksi progres pekerjaan dengan intuisi serta rasa estetika dan insting seni yang tinggi, maka tidak demikian dengan orang PH.



PH bekerja mengacu pada kriteria. Setiap tahapan yang dianggap memenuhi kriteria, sudah cukup untuk meloloskan produk ke proses berikutnya. Tidak ada polesan tambahan, re-evaluasi mau pun modifikasi ketika karya sedang dalam tahapan proses pembuatan.



Dikotomi PK vs PH menunjuk kepada perilaku individual, namun demikian berpengaruh besar dalam semua bidang yang digeluti oleh masing-masing orang, termasuk dalam bidang bisnis.



Tipe PH dalam perusahaan tampaknya akan lebih sesuai jika ditempatkan pada unit-unit kerja produksi dan pelaksana, yang selalu dikejar dead line, target-target tertentu, beroperasi berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures) yang baku , serta standar-standar kualitas.



Ini juga sebabnya mengapa pada belakangan ini, banyak perusahaan yang mencantumkan persyaratan “berorientasi pada hasil” (Result Oriented), bagi para kandidat yang ingin melamar posisi-posisi tertentu saat rekrutmen.



Sementara orang PK, lebih cocok jika diberikan posisi-posisi yang bersifat perencanaan, rancang bangun, serta penelitian dan pengembangan (Litbang/RND=research and development) .



Dalam dunia usaha, alangkah baiknya bila orang-orang PK adalah juga orang-orang yang berkepribadian tipe “D” (dominan, lihat artikel sebelumnya “Sudah Sesuaikah Bidang Usaha Anda Dengan Tipe Kepribadian Anda”).



Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa figur PK merupakan orang-orang yang cenderung perfeksionis, sehingga tidak merasa nyaman dengan tenggat-tenggat waktu yang diberikan orang lain (klien, pelanggan dan lain-lain).

Oleh karenanya, kelompok PK akan lebih baik kalau memilih bidang-bidang usaha yang menempatkan kedudukan mentalnya lebih tinggi dari pihak klien, seperti konsultan, pengacara, pengelola/pemilik lembaga pendidikan atau pelatihan, serta penyelenggara seminar (yang bukan semata-mata sebagai event organizer). Yang paling gamblang adalah berkecimpung di “kuadran S” (self employed), sebagai seniman individual di bidang seni lukis atau seni rupa.



Di lain pihak kelompok PH yang sudah terbiasa bekerja di bawah tekanan tenggat waktu, sangat ideal kalau dirinya juga berkepribadian “S” (service=pelayanan). Dengan demikian, kelompok ini akan sangat sukses manakala harus melayani kliennya secara penuh.

Baca Lebih Lengkap Disini......